Jumat, 19 Desember 2014

Jelajah Desa Curahsawo Gending Probolinggo

motor perjuangan
Jalan-jalan tak perlu mahal? boleh juga pendapat dari siapalah. Kali ini pas lagi di kampung halaman, saya niatkan dari rumah untuk mencari suasana sunrise di desa saya, dan malah tak mendapatkan yang diharapkan. Karena kondisinya yang mendung dan sedikit ada embun sisa dari curah hujan semalam berdampak pada tertutupnya sang surya. Asek :D
tapi hal ini tidak menjadikan penghalang bagi saya untuk terus berjalan jalan jelajah potensi desa hiak :D
Kalau semisal motor ini saya jual, apa laku sejuta? hhaa

sawah
Yups,, pertanian menjadi salah satu mata pencharian di desa saya, memang mayoritasnya dari warga desa Curahsawo mendominan bertani dan nelayan di tambak, sebagian lainnya berdagang dan menjadi pegawai.

sungai
Sebagai sumber irigasi dan pengairan kesawah penduduk disini. Memang kecil kalau mau yang lebih besar lagi dan bahkan ada buaya sungainya di desa sebelah Sumberkerang. Sudah, jangan macam-macam mandi sembarangan bisa kinter atau hanyut ikut derasnya arus sungai. Dan bisa dimakan buaya sungai juga hiak,, :D

pesona alam
Yaps, kan udah dibilang diawal, kalau sedikit mendung sehingga belum bisa melihat sang fajar menyongsong. Tapi tak apalah, menjadi moment yang bagus untuk di foto meskipun tidak ada matahari yang tertutupi mendung di Pagi hari. cieee romantis gk?

Jalan kegelapan
Bukan jalan kegelapan, tapi jalan setapak untuk menuju ke sebuah desa baru di bagian selatan desa kami :))

NIkmati Pesona Alam di Waduk Rambut Monte

Nimati Pemandangan Sungai dan Alam :))
Yuks,, begini ceritanya, mahasiswa yang sudah masuk tingkat akhir :D lagi merenung mecari kenyamanan dan ketenangan dalam hidupnya. Semster depan sudah beranjak masuk ke Semster 8 bisa dibilang puncaknya Mahasiswa Sarjana. Selagi menyelesaikan tugas akhir, saya dan partener bermain saya Moh. Asif Zakariya liburan dan berkunjung secara spontan dan refeleks saja. Mengisi liburan untuk memikirkan tempat yang nyaman dan indah seperti apa? hingga pada akhirnya terpikrkann untuk memutuskan berkunjung di wisata alam ini.




Gaya Anak SMA
Sampai dilokasi, saya difotoin sama Kang Asif, gayanya seolah kayak anak muda yang masih mencari jati diri hhaaa :D

Lihat Ikan Nirwana
Katanya sih, diwaduk ini ada ikan suci namanya Ikan Nirwana yang membuat saya penasaran untuk melihatnya secara langsung. Yaa.. ikannya memang bisa dibilang lumayan besar untuk dimakan, kira-kira beratnya sekilo lebih lah,, kalau dilihat dari bentuk fisiknya dari permukaan air.
Dan yang membuat lebih menarik lagi air yang ada di waduk ini seperti Hijau Kebiruan, ada semacam gangga laut. Aneh kan? waduk kok punya ganggang laut :D

Gaya Alay abad 21
Sedikit hujan bukan halangan saya untuk tetap mengabadikan setiap moment dalam berbagai situasi. Jadi saat menoleh pun menjadi dentum moment yang menarik untuk dilihat hhee

Saya dan Mas Asif
Nah,,, ini partner saya saat melakukan jalan-jalan. hhee,, jadi gak ada tripod ataupun monopod pakai batang kayu pun jadi untuk bisa mengabadikan setiap momentnya. Saya terlihat seperti mau menantang tangkat ya hhaaa :D aslinya kalau diajak berantem beneran takut lho hheee "Pecundang" cuman difoto doank kaya yang bagus banget hiah :D

malu maluin saat di foto :D
Yaps,,, jadi memang sengaja dan sadar kalau mau difoto, alay dikit lah mumpung masih muda, nanti kalau udah usian 30 an ke atas gaya kayak gini dibilang aneh sama orang hhaaaa

Gaya Ngupil? hhaa
 Sempat saya pasang dan saya jadikan foto profil di beberapa akun sosial media saya. Banyak tanggapan negatif dengan foto gaya ini. hhaa ? sebenarnya ada yang salah dan apa memang tidak bermoral kalau ngupil gitu? hhii
Hanya tuntunan dari kamera saja sebenarnya sehingga nampak seperti lagi ngupil, aslinya ya beneran ngupil :D gimana hayooo :D
ini lagi silat dan psang jurus hhaa :D
Niat banget, tahan kaki di pendasi yang tidak begitu lebar :D
Ceritanya gak ada, lagi malas mau mendeskripsikan, cuman bagi dan share foto doank ae,, biar nanti kalau mau tau tempat pastinya hubungi langsung. Atau bisa jadi getter kesananya hhaaa.. Boleh kembali lagiii

Kamis, 18 Desember 2014

Pesona Indah Gunung dan Pantai Bentar Probolinggo

ada sejarah tersendiri di Tempat ini :D utamanya G30S/PKI
Yuks,, saya sedikit mau berbagi pengalaman dan cerita saya kepada para pembaca, sebenarnya ini lanjutan dari cerita saya yang kemarin bersama Risang. Tepatnya hari sabtu pagi tanggal 13 Desember 2014 saya bersama Sepupu-sepupu yang kebetulan memang sangat jarang sekali bisa berkumpul-kumpul seperti ini. Namanya Nuris Shalaoumun Salam dan Fasal Ghastimar Paling lho yaaa :D :D lupa nama lengkapnya. :D :D dan teman SD dulu Namanya Dayu Agung Setyo

Baju Merah Bulls Namanya Nuris dan Baju Abu-Abu Namanya Fasal,, Halooo :DD
Perjalanan kami lakukan dengan berjalan kaki menuju ke Gunung Bentar, awal janjianya pukul 4.30 biar dapat Sunrise dari Ketinggian,eh malah mokong si Nuris. Jadi terhambat jauh sekaleeee :D :D
Berangkatnya jam 5.20 an kan telat hampir satu jam,,,hick,, alasanya semalem gak bisa tidur karena mati lampu hhaaaaa,,,, jan jos josss :D

Berjalan dengan menggunakan Sandal Japit kesayangan :D :D
Berhubung tidak punya celana yang mau digunakan jadinya pakai celana sewaktu SMA dahulu, tapi gak jadi masalah yang penting essensinya bisa digunakan :))
Pengembala Kambing
Pagi-pagi begini ternyata warga desa kami sudah sangat disiplin, kurang dari jam 6 pagi sudah berada di atas Gunung dan menggiring kambing mereka sampai di atas gunung. Kalau di Kota Malang, tempat saya tinggal disana malah jam 6 pagi itu masih banyak yang tertidur pulasssss :D
Katanya sih mahasiswa, tapi disiplinnya kalah jauh sama penggembala kambing :)) Bercermin yakk Guys :))
Aksis sebentar sebelum sampai di Tujuan
Terimakasih Fasal yang sudah ambil hasil jepretan kamera, Bagus bagus hasilnya, meskipun pemula untuk mengunakan kamera bisa dibilang sudah lumayan terampil. Cieeee :) :)
disini tempat peninggalan barang-barang dari bekas jajahan Belanda dan Jepang. Namanya Junggo
Ada sejarahnya juga loo,, tapi kapan-kapan saja untuk cerita sejarahnya hhee

Bentar dari Ketinggian

Niatnya mau jadi navigator malah kepoto nuris :D

huaaa maluuu belom mandi :D
Dan,, tarrrr,, kami sudah sampai di Puncak gunungnya, emang gak terlalu tinggi sih, cuman 700 Mdpl. Tapi uniknya, gunung ini berpapasan dengan Pantai di depannya. Namaya Pantai Bentar.
Pantai Bentar
Sebelum kesana, terpaksa kami turun dengan kondisi sedikit curam dan lewat makam-makam di atas gunung ini hiah :D

Turu dari Ketinggian
Kalau sudah berada di puncak, harus kembali kebawah. Untung jalanya sudah di Perbaiki sehingga masih bagus untuk di gunakan.

Tanjung di Pantai Bentar

Tanjung di Bentar Hiiiii
setelah lelah berjalan dari Puncak Gunung, Akhirnya saya dan saudara juga teman kecil dulu Dayu istirahat dahulu di sini. :))
Masuknya gratis. Harusnya Rp. 4.000,- hhee

Next Again ya Nuris dan Fasal, ajak juga lukman biar rame :))

Nikmati Senja di Kota Probolinggo

Ceritanya saya pulang kampung karena bisa dibilang sudah menjelang libur semester. Biasalah, kalau di Kampus Universitas Negeri Malang jadwal untuk liburannya memang mendahului dan berbeda dengan jadwal di kampus lainnya. Dan pas bertepatan dengan moment liburan sebelum menjelang UAS.

Benar-benar sangat tidak produktif sekali, utamanya untuk menulis sejarah saya sendiri di Blog. Bulan lalu bisa lebih dari 20 postingan dan bulan ini hanya 4 postingan saja huuaaaaaa :(( Lalai dan berada dalam kondisi yang nyaman sehingga membuat saya lebih suka aktifitas dengan smartphone yang baru di beli kira-kira sebulan yang lalu. Eh,,, kok malah cutrhat :D

Rabu, 17 Desember 2014

Temanku sudah jadi Calon Bapak Bapak

Deni dan Tunangannya
Cieeee.... Selamat Deni Hardianto Umam dengan Silviana Novitas Sari yang pada hari minggu kemarin sudah melangsungkan Pertunangan. Boleh saya kenalkan Deni itu teman saya sejak SMP dia baik kok, dan juga teman SMA yang kebetulan tidak sekelas hhaa

Tapi kami sering dan intens komunikasi, jalan bareng pas ada dirumah. Semoga menjadi Bapak yang baik yoo Bos, ngiri ae akuuu :D :D hhhaa

Aku dan Rasa Nyaman

Hugh,,, lama sudah tidak menggunakan dan menulis blog ini. Hampir kurang lebihnya sebulanan saya tinggalkan aktifitas menulis di dunia maya. Ya,, mahasiswa tingkat akhir yang lagi asik menemukan dan mencari jati diri dalam kehidupan dunia, asek :D. Dan hingga pada akhirnya kegiatan untuk menulis sangatlah jarang saya lakukan. Sekian duluu :D :D

Rabu, 03 Desember 2014

Perjalanan ke Nikahan Ayu Nopita

gambar: Ayu Nopita dan Mas Munir
Selamat Menempuh Hidup baru Ayu Nopita dan Mas Munir. Semoga menjadi keluarga yang Sakinah Wamadah Warohma, selalu dimurahkan rezki dan lekas diberikan anak yang soleh/solehah.

Sejenak saya ceritakan perjalanan ini bersama dengan Silviana Noerita. Perjalanan kami dari Kota Malang sampai ke Kabupaten Trenggalek tepatnya di Dusun Mojo Kidul, Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek. Saya dan Silvi berangkat dari Malang sekitar pukul 11.00 siang, dengan kondisi cuaca yang kurang memungkinkan karena kami menggunakan kendara yakni motor. Awalnya hanya grimis romantis, sampai di wilayah kepanjen yang semulanya grimis menjadi lebih lebat. Sehinga kami memutuskan untuk menggunakan mantel. Sebelum membeli mantel kami membeli kaos kaki biar tidak terlalu dingin saat diperjalanan. Lha, mantelnya hanya satu jadi sampai  di sekitar lahor kami membeli mantel lagi biar tidak kehujanan dalam perjalanan. Hhhi, lucu pas pakai matel warna hijau si Silvi terlihat seperti hulk :D. Setelah selesai membeli mantel akhirnya kami melanjutkan untuk menuju ke Trenggalek dengan melewati rute lahor.

Perjalanan kami lancar dan tidak ada hambatan, memang kalau daerah selatan tidak rawan macet. Macet kendaraan karena lampu merah dan kreta api selebihnya sangat lancar. Sepanjang jalan diselimuti dengan hujan sampai di Kota Blitar kami beristirahat, kira-kira pukul 13.00 siang di masjid. Sambil sholat duhur kami istirahat sejenak untuk menghilangkan penat, dan membuka mantel kami karena di Biltar sudah reda tak ada hujan. Sekitar pukul 13.20 an kami melanjutkan perjalanan lagi biar tidak terlalu malam sampai di lokasi tempat nikah Bu Ayu Nopita. Perjalanan kami berlanjut di kendaraan tak beratap, hujan grimis menemai kami sepanjang perjalanan tanpa mantel dan budal nekat. Masuk daerah sekitar Trenggalek saya dan Silvi berhenti sejenak untuk membeli Pentol buat di makan, biar tidak terlalu lapar banget lha hhe.

Setelah selesai membeli pentol, sepanjang perjalanan si Silvi menikmati pentolnya sepanjang jalan menuju ke Tenggalek. Hick, gak nawari pentol huaaa :D
Masuk dan akhirnya saya dan silvi masuk daerah Durenan, karena selek makan pentol akhirnya singgah ke Alfamart untuk beli minuman. Eh,, selepas keluar dari alfamart ternyata di daerah Trenggalek gak niat bakulan terbukti, saat diberi uang pecahan 100ribu malah minta uang kecil. Sekelas Alfamart bro!! mosok gak punya kembalalian. Lalu, kresek yang dibuat bungkus juga besar banget huaaa :D

Perjalanan kami pun berlanjut ke tempat kediaman Ayu Nopita. Alhamdulillah sepanjang perjalanan dari Trenggalek masih cerah dan tidak ada hujan sekalipun. Sepanjang perjalanan tidak kurang untuk bertanya-tanya kepada orang-orang. Pertama kami bertanya kepada ibu-ibu yang sedang menyapu dipinggir jalan masuk daerah setelah durenan, "Bu Kecamatan Tugu dimana?" masih jauh mbak! lurus terus saja. Mendengar masih jauh? langsung kebut lagi motornya hhee. Sampai setelah kota Trenggalek si Silvi menemui bapak yang asik dipinggir jalan, lalu bapak menjelaskan secara detil untuk menuju ke lokasi, dan si Bapak bertanya dari mana lalu si Silvi bilang dari Probolinggo :D (memang janjian sebelumnya kalau ditanya bilang dari Probolinggo). Lalu si Bapak bertanya lagi, ada perlu apa mbak jauh-jauh kesini? si Silvi menjawab "mau ke nikahan teman bapak!" si Bapak menjawab Segera nyusul mbak" (saya diceritain waktu perjalanan menuju ke lokasi Ayu Nopita).

Singkatnya, kami sampai di rumah Ayu Nopita dengan sejuta perjuangan karena memang kami berdua sama-sama pertama kalinya menuju ke Trenggalek dengan menggunakan Kendaraan Motor. Lumayan perjalanan sampai 5 jam lebih karena banyak berhentinya.
Tiba di tempat Ayu Nopita sekitar pukul 4 sore waktu setempat, saya pikir sudah sangat terlambat. Mohon maaf Ayu, saya belum bisa hadir tepat waktu. Kendala hujan menjadi faktor utama keterlambatan kami dalam perjalanan. Di sana, kami berfoto bersama dan makan-makan dengan suasana bahagia melihat teman PPL selama kurang lebih 6 minggu sudah bahagia mendapatkan pendamping hidup :))
Mohon do'anya juga ya buat kami :D
dan Terimakasih buat oleh-olehnya, :))

Jumat, 21 November 2014

Paralayang; Moment dan Kenangan

Gambar: Berdua
Hari itu, Rabu 19 November 2014 saya bersama Silviana Noerita. Melepas rindu dan bertemu sebelumnya di hari senin saat Romantisan di Kanjuruan. Mulanya tujuan kami tidak di Paralayang, ingin melepaskan rasa Rindu di Pantai yang dekat di Kota Malang. Tapi tidak jadi, dan keputusan pun muncul di Paralayang karena mendapatkan rekomendasi dari teman. Sepertinya tujuan ini spontan saja, tanpa ada perencanaan yang panjang dan lebar. Langsung saja ke ceritanya, dapat pesan dan WhatsApp dari Silviana untuk berangkat ke Paralayang, Kota Wisata Batu pada pukul 3.30 WIB karena niat awalnya untuk melihat sunrise disana. Karena lelah saya sebelumnya selama 3 hari 2 malam berada di Ngijo sehingga bangun pun kesiangan. Sekitar pukul 4.00 pagi saya membalas. Ditanya, jadi apa enggak sayang? Lho, ayoo kok :D (kasar yak) Iya sayang, langsung menggunakan jurus cepat.

Perjalanan ke Paralayang lancar, karena masih suasana pagi, masih belum banyak orang yang beraktivitas sehingga bisa mengendarai motor dengan sedikit agak cepat. Sampai disana sekitar pukul 5 lebih. Mau lihat sunrise sudah kesiangan, tiket untuk masuk ke Paralayang ini harganya Rp. 5.000,- perorang dan untuk Parkir Motor juga Rp. 5.000,-
Karena sudah kadung sampai dengan kondisi matahari yang sudah terbit akhirnya foto-foto saja dengan suasana yang masih dingin disana. Ini gambarnya sunrise dari Paralayang saat di foto.
Gambar: Sunrise Paralayang
Melanjutkan jalan-jalan menuju mengelilingi tempat-tempat di Paralayang, hingga pukul 10.00 siang untuk beranjak pulang.
Ceritanya kurang seru, biasa penulis bodoh kalau ngarang :))

Ujian Akhir Disertasi

Gambar: Presentasi Disertasi
Ceritanya begini, tepat pada hari Rabu, 12 November 2014 saya baru sampai Kota Malang untuk mengemban studi disini. Niatan dari rumah untuk konsultasi dengan dosen Pembimbing Skripsi, Alhamdulillah semuanya terjadi secara kebetulan dan sangat terencana. Saya bertemu dengan Ibu Siti Awaliya dosen Pembimbing ke 2 dan bersamaan dengan itu beliau bertanya secara spontan saat perjalanan mau mengajar di Gedung I1.106 FIS UM. Begini percakapan langsung dengan beliau "Ilham, sekarang sibuk gak? kalau enggak tak ajak ke UB? Saya sebenarnya hari ini mau kesekolah ibu, mau mengumpulkan tugas laporan di sekolah. Beliau menjawab, Oh Gpp sudah.

Rasa penasaran sebenarnya ada pada saat itu, sambil bimbingan didalam kelas pada Mata Kuliah Wawasan Kebangsaan saya memberikan hasil draf skripsi saya ke Ibu Awaliyah, dan alhamdulillah dosen pembimbingku lagi baik. Langsung saja dikoreksi dan dibisa dapat bimbingan langsung dengan beliau. Kurang lebihnya setengah jam, tepat pada pukul 10.00 saya disuruh beliau untuk mengambil motor untuk perjalanan menuju ke Universitas Brawijaya kampus sebelah dari Universitas Negeri Malang. Saat perjalanan saya pun penasaran dan bertanya kepada beliau, sebenarnya kita mau kemana ibu? Beliau menjawab ada teman ibu mau ujian akhir Disertasi pada hari ini. Sepanjang perjalanan menuju ke Universitas Brawijaya sambil konsultasi saya mendapatkan pencerahan disana, sehingga lebih tahu alur untuk skripsi ini. Saran dari bu Awaliyah fokusnya pada gaya penulisan yang masih mentah dari sumber aslinya, berupa dialog langsung dengan narasumber. Jadi dari sinilah sedikit banyak tahu bagaimana cara menulis skripsi dengan model Kualitatif.

Perjalanan berlangsung lancar, saya dan bu Awaliyah sampai di Universitas Brawijaya untuk langsung ke Ruang Sidang Akhir di Lantai 6 Program Studi Doktor Ilmu Hukum. Awalnya biasa saja, sampai di lantai atas saya serentak kaget. Suasana didalamnya sangat formal, di setting dalam bentuk persidangan formal. Berfikir sejenak, mungkin hanya saya saja yang masih sarjana "eh belum dink, proses" melihat ujian akhir ini. Dihadiri oleh orang berpengaruh. Beliau Lahmuddin Zuhri, S.H., M.Hum asal dari Sumbawa angkatan 2008 sempat di sindir karena studinya yang lama untuk mendapatkan gelar Doktor. Beliau adalah Dosen di Universitas Swasta di Sumbawa, bersama rombongan dari NTT menuju ke sidang Akhir dengan orang tua dan ibu menantunya. Disertasi yang dibawakan sangatlah menarik karena memuat tentang kedaerahan di sumbawa. Judul Disertasi Lengkapnya "Tranformasi Nilai Kearifan Lokal Krik Slamat Masyarakat Sumbawa dalam Pembentukan Peraturan Daerah Tentang Penyelesaian Konflik Pengelolahan Lar".

Judul yang jadi penelitian sangat menarik untuk diperbincangkan, sehingga saya sedikitnya mulai paham dengan budaya dan kearifan lokal yang ada di Sumbawa berkat tulisan dari Lahmuudin Zuhri. Hadir dan mengikuti Sidang Akhir menjadikan saya untuk menangkap kesimpulan dari hemat disertasi yang dibawakan oleh Lahmuudin Zuhri, langsung sebagai berikut:
Pertama, Nilai Kearifan Lokal yang terdapat di Masyarakat Sumbawa, khususnya dalam pengambilan putusan dan hukum yang hidup berlaku dalam masyarakat. Ada beberapa asas dalam masyarakat Sumbawa dengan Hukum Adatnya yang Unik.
Kedua, Nilai Krik Slamat istilah yang menjadi rujukan hukum bagi masyarakat Sumbawa sebab dalam essensinya terdapat hukum adat, hukum agama dan hukum kearifan lokal.
Ketiga, Menyelesaikan konflik LAR di Sumbawa. Saya sebenarnya kebingungan LAR itu apa? ternyata masyarakat Sumbawa yang dalam pekerjaannya bekerja sebagai Pertenak. Karena minimnya aturan sehingga trobosan baru untuk melakukan Transformasi atau perubahan yang membangun masyarakat Sumbawa.
Keempat, Berani dan sangat tepat bila hasil karya dari Lahmuudin Zuhri menjadi Peraturan Daerah di Sumbawa. Lulus dalam ujian akhir belum cukup, karena lulus yang sesungguhnya sebagai mana kebermanfaatan anda untuk masyarakat, cuplikan dari Profesor dalam sidang akhir, Optimis Lahmuudin Zuhri untuk merealisasikan Perdanya.

Selepas sidang akhir, langsung ada pembacaan Yudisium dari Pimpinan Sidang dan akhirnya resmi menyandang Gelar Dr. Lahmuudin Zuhri, S.H., M.Hum pada hari itu.
Saya sampaikan selamat atas peraihan gelar Doktor dengan studi yang lama Bapak Lahmuudin Zuhri. Sukses dan Bersama Memperjuangkan Masyarakat Indonesiaa.

Selasa, 18 November 2014

Bahaya Media Sosial

source: google.com
Media Sosial sudah banyak sekali digemari oleh remaja saat ini, utamanya media yang tertenam dalam ponsel canggih smartphone. Perkembangan dan kemajuan jaman memang menjadikan salah satu tuntutan dari setiap manusia yang ada. Bukan bearti tuntutan jaman sekarang menjadikan larut dan nyaman akan keadaan yang kita alamai.

Kali ini saya mengajak anda bagi pengguna media sosial dengan akun yang banyak, utamanya akun online yang memberikan aktivitas dalam diri anda; seperti Blackbarry Massangger, Twitter, dan Facebook. Ketiga akun ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, yang menjadikan bahaya yang pertama, anda yang menggunakan ketiga akun ini akan secara otomatis ingin untuk mengutarakan pemikiran ataupun isi hati kalian dalam bentuk status. Sebenarnya hal ini sah saja bagi pengguna sosmed, akan tetapi pikiran buruk manusia jika ada teman yang tidak suka dengan pengguna akun ini maka mereka dengan mudah mengetahui keberadaan dan kondisi yang sedang dialami oleh si pengguna akun tersebut. Contoh: Si Ali mengupdate statusnya di BBM dengan isinya "lagi di kampus ni!" secara antropologi manusia, seharusnya kita hidup dengan penuh kecurigaan dengan manusia, pembedaan antar cinta, sahabat, kawan dan lawan sulit untuk kita kenali karena tipu muslihatnya. Kembali lagi, dari status BBM yang Si Ali update tadi bisa mengundang bahaya bagi dirinya, dengan demikian Si Ali bisa ditemui dikampus untuk "dirampok semisal"; atau "dibunuh semisal" dan bahkan tidak menutup kemungkinan status Si Ali tadi bisa menjadi tolak bahaya bagi dirinya karena keberadaan dikampus, teman yang tidak suka berfikir bahwa di tidak lagi di kost sehingga kosnya kosong. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mencuri barang milikinya. Bahaya kedua, dengan adanya media sosial bagi kalian yang senang berfikir dan mengelurakan pemikirannya dalam bentuk status maka arah pemikiran anda akan mudah sekali dikenali, dan sangatlah mudah untuk dibunuh. Hingga pada akhirnya anda akan mudah dikenali jati diri dan kepribadian anda meskipun tidak bertemu dan bertatap muka secara langsung. Menyebarluaskan bisa membahayakan, sehingga kalian harus bijak menggunakan sosmed. ketiga, Ingatlah, dalam diri manusia jelasnya ada sifat iri dan ingin meniru perilaku orang lain. Bisa jadi sosial media mengubah pola pemikiran anda, dan yang awalnya tidak suka menggambar akan menjadi suka mengambar karena ada teman yang senang update gambar, atau mengupdate berita dan info entertaiment dan sebagainya. Sehingga jatidiri anda berubah tanpa alasan, yang marak pasang foto dengan gaya yang hanya beda wajah dibingkai sedemikian banyak. Perubahan jati diri inilah sangat berdampat negatif dan akan sangat mudah untuk dibunuh karakternya.

Pesan saya, bijak dalam menggunakan aplikasi sosial media. Boleh digunakan tapi pikirkan dunia Internet tidak memandang apapun anda. Percaya atau tidak, maniak Smartphone akan memiliki perilaku yang tak sewajarnya, dunia instan dan zona nyaman akan terus dan selalu dialaminya.

Saya pengguna media sosial, dengan banyak akun, tapi semua digunakan dengan bijak. Salam :))

Sabtu, 08 November 2014

Aku Pulang !!!

home
Sebelumnya sudah saya posting tulisan "Pulang; Ketemu Raihan". Hari ini tepatnya pada tanggal 8 November 2014 saya merasakan kepulangan yang sedikit berbeda, bisa jadi karena ada someting dengan tanggal itu. Ah sudah, jangan terlalu dibahas nanti jadi membenci dan mcnyukai waktu yang berkepanjangan.

Ceritanya, perencanaan kepulangan saya dirumah bisa dibilang dengan cara spontan saja, karena tidak ada kepastian yang jelas. Mulanya hari kamis, karena kebentur dengan kegiatan jalan-jalan temen-teman PPL jadi tertunda pada hari sabtu ini. Perjalanan sebenarnya tidak lancar yang diceritakan sebelumnya, hhe
Ada sedikit macet karena truk guling di daerah Singosari-Malang hingga arus kendaraan tujuan Malang-Surabaya dan sebaliknya menjadi lumpuh totol. Menghalangi jalan raya utama sehingga mengakibatkan kemacetan di dua arah. Maaf fotonya tidak ada, karena pake motor...

Pulang; Ketemu Raihan

raihan
Setelah selesai PPL dan berlibur di Malang saya ingin merasakan suasana dirumah setelah beberapa hari lalu sangat disibukan dengan kegiatan akademik dan non akademik di kampus dan di sekolah.

Boleh dibilang menjadi salah satu resep atau obat yang manjur untuk menghilangkan rasa penat dan kelelahan saat berada di tanah perantauan.

Tadi pagi saya berangkat ke malang dengan menggunkan sepeda motor atau biasanya saya memanggil dengan si kuda merah. Sebelum keberangkatan saya ke Probolinggo, rumah dimana saya tinggal dan dibesarkan disana. Bertemu dan berpamitan dulu sama si Patjar, karena semalem dia nya ketiduran dulu dan sayapun ikut menyusul tidur juga, ditengah malam dengan kondisi yang sedikit belum sadar ada panggilan masuk. Fokus dan balik pada pembicaraan awalnya, tepatnya pukul 6.00 waktu Malang saya mengunjungi kostnya, dari pesan yang masuk sih cuman mau pamit dan ingin salim saja begitu. Tapi, kalau sudah kadung ketemu gini mosok yo cuman sebentaran saja, akhirnya saya ajak dia ke kampus untuk ngobrol di pujasera sampai pukul 6.40 an.

Bicara sak sembarang.e wes disana, mulai semalem kemana kok tiba-tiba gak ada jawaban, cerita masalah kuliah kita waktu kemarin pagi sampe sore. Sampai pada saat itu pembicaraan kita terfokuskan ke kegiatan TDI yang menjadi salah satu kegiatan wajib pada saat mahasiswa mengambil matakuliah PAI. Setelahnya, saya antar dia kembali ke kostan, dan saya pun kembali ke kontrakan untuk berkemas-kemas karena keinginan saya pulang.

Tepatnya pukul 7.10 an saya berangkat, memberi kabar kepada orang tua dirumah dan si patjar kalau mau berangkat pulang. Setelah pamit sama kedua orang yang penting dalam kehidupan saya, barulah berpamitan sama anak-anak kontrakan yang ada disana. Karena week end jadi komplit anggotanya, cuman ada dua yang gk ada.

Perjalanan berjalan seperti biasanya, dan tepatnya pada pukul 9.00 waktu Probolinggo saya sampai di rumah, dari kejauhan bertemu ibu dan raihan yang bermain diteras depan rumah. Setelah memarkir motor dan mencaruh barang bawaan saya, langsung betemu dan salim sama ibu. Ketemu raihan juga, malah takut dan gak mau digendong. Mentang-mentang sudah gede gak mau digendong yo...

Sekarang sudah masuk usia ke empat tahun, sudah mulai berani megang ayam kecil.

raihan pegang paruh ayam
Sekarang sudah usia empat tahun berani pegang paruh ayam, dulu cuman bisa manggil-manggil dan sekarang sudah berani gendong dan megang paruh ayam hitam. Jiyeeee

Tambah dewasa yak adek,, sudah sunat kan? jiyeeee
Ditunggu kalau sudah sekolah nantiii

Jumat, 07 November 2014

Media Sosial; Pers yang Kebabalasan

source: google
Media Sosial? Siapa yang tidak kenal! Apalagi mereka yang masih tergolong masih sangat muda, kisaran 16 tahun sampai 30 tahun. Jelasnya pasti memiliki akun media sosial, kalau bahasa anak gaul sekarang "cupu kalau gak punya BBM" dan seterusnya.

Bisa menjadi sebuah kebudayaan yang masuk dan meresap secara tidak sadar kepada kita semua, ibarat virus tanpa disadari kita semua sudah ketularan dampaknya. Langsung dan tidak langsung, sadar dan tanpa disadari wabah ini sudah merasuk dan beranak pinak dalam kebudayaan muda hari ini.

Ngeri dengarnya, sedikit-sedikit sudah update status. Kalau semisal gak update gitu kalian gak bakalan mati juga! Nah, yang menjadi permasalahan kali ini mereka yang gemar memperbarui status baik di Facebook, Twiiter, BBM dan sosmed lainnya pemilik akun menggunakan tidak sesuai dengan etika jurnalistik dan pers. Banyak contoh yang menjadikan perhatian publik, hukuman di Indonesia masih belum ada tentang Penghinaan atau bahasa kerennya itu Bully. Tidak suka utamanya, sedikit-sedikit dikritik yang tidak sehat. Semisal tidak suka sama perilaku dosen, sudah ditulis dan dipaparkan sesuka hatinya. Bentuk pelampiasan bukan lewat sosial media, itu hal yang salah dan malah berdampak negatif bagi si pemilik akun tadi.

Selesai Hujan Waktu yang tepat untuk Bercerita

basah; selepas hujan
Hari ini, jum'at 7 November 2014 saya mengalami beberapa perisitwa yang mengejutkan. Boleh dibilang kondisi yang sebelumnya saya lebih sering bertemu dan bersosialisasi hanya dengan teman PPL, Siswa dan warga sekolah terhitung mulai barusan ini saya kembali berjumpa dengan sahabat dan teman dikampus. Bertemu dengan sesepuh yang ingin yudisium nama beliau Ratna dari angkatan 2008, berjumpa dengan dia di lab. PPKn digedung I3 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.

Banyak cerita yang beliau sampaikan kepada saya, dan pembicaraan kami menjadi mulai akrab setelah saya menanyakan kepada dia angkatan tahun berapa? dan dijawabnya angkatan tahun 2008 lalu saya mengeksplor lebih jauh lagi, kenal dengan mas Harry, mas Anwar, mas Eri, dan mas Alfian? Lalu belia menjawab kenal, dari sinilah mulai pembicaraan yang mulai fun dan menyenangkan selama kurang lebih satu jam untuk menunggu untuk meminta tanda tangan kepada Ketua Jurusan.

Sempat menggali beberapa sumber informasi dari dia, sampai pada saatnya dia kenal sama mas Fikri senior saya di HMI yang sempat menjadi ketua Umum di Komisariat Ilmu Pendidikan dari Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Dan sangat saya sesali dan sayangkan senior yang dulunya memiliki figur elegan dan gaya kepemimpinan yang massive malah belum bisa menyelesaikan skripsinya pada semseter ke 13. Dia juga bercerita kalau dulunya mengabil PPL di SMP Negeri 15 Malang, dan berceritalah ia tentang bagaiaman dulunya saat berada di tempat PPL, sekilas melihat ceritanya sama dengan pengalamanku pada tahun ini. Memang masalah klasik yang dialami, akan tetapi untuk guru pamong mata pelajaran PPKn sangatlah ramah dan menyengakan. Ibu Endang mempunyai pengaggum dan penggemar di PPKn UM, karena kesabaran keuletan dan ketekunananya dalam menghadapi anak dan masalah lainnya.

Mbak Ratna juga bercerita temannya yang bernama Dhani Astopo saya mengenalnya dengan sapaan kang Dhani, yang kebetulan saya juga mengenal dia. Setelah kepulangannya mengabdi di daerah 3T dan pada akhirnya kang Dhani bisa membantu Bapak Suparlan Al Hakim untuk menjadi assiten dosen pada mata kuliah PPKn di Jurusan Psikologi. Pengalamanmu semakin bertambah kang, enak wes :)) Tidak percuma keberangkatan Anda kesana meski banyak rintangan yang menghadang.

Mbak Ratna juga bercerita temannya wakhid Ismail yang kebetulan pas itu saya mengenal beliau pula, karena saya mengenal mas Ismail saat semester 4 lalu saat dosennya Ibu Sri Untari. Mas Ismail asalnya dari Madura, beliau menceritakan kalau kehidupannya selalu bolos saat kuliah, dan berakibat pada molornya studi yang kini dia tempuh, sama halnya dengan mbak Ratna problem malas jadi alasan utama.

Mbak Ratna pun bercertia, kalau dia selesai skripsi karena sumbangan banyak orang. Pada saat pengumpulan judul, beliau dibantu dengan Mbak Imrotul panggilannya Icha, saya mengenal beliau karena sempat bertatap muka secara intens selama enam bulan lamanya. Dan hasil Proposalnya dia dibantu oleh mas Eri Hendro, saya juga mengenalnya beliau orang yang gigih dan cekatan dalam setiap tindakannya. Lalu, pada akhirnya sampai selesai mbak Ratna membuat skripsinya dibantu oleh orang lain, tapi sumber data tetapi dia yang mengerjakan. Makna yang bisa dipetik bukan kemalasannya, tapi semangat juang dia setelah 13 Semester masih ingat akan kewajiban untuk mendapatkan gelas S.Pd.

Dari kisah ini saya bisa renungkan maknanya, bahwasanya hidup itu memang butuh perjuangan, semangat, motivasi diri, dan berani akan tantangan. Menjadi lemah bukan satu alasan untuk merubah dunia, pergi ke kampus pada hari ini membantu saya menemukan kembali jati diri yang semulanya terpendam oleh bentakan dan kerasanya dunia yang berbeda. Ternyata petualangan ini masih belum cukup, berhenti berpetualang bearti bersedia untuk mengakhiri kehidupan.

Mengenal banyak orang dan dikenal banyak orang itu salah satu peluang kita untuk bercermin dan bisa mengambil perilaku dan sikap yang baik. Secara hemat, model dari seseorang bisa kita lihat dari kisah dan ceritanya.

Hujan membantu saya untuk bercertita hari ini, karena sejunya dinding dan atap di kamar sesak dan kumuh.

Bersambung... :))

Saksi Bisu Pertemuan Kita

foto bareng
Mulanya janjiannya tidak ke tempat ini, tepatnya pada hari Rabu tanggal 5 November 2014. Semula janjinya ingin membantu saya dan teman-teman PPL untuk ngecat Mural disekolah. Dan karena datang yang sedikit terlambat sehingga teman-teman PPL yang lain sudah mulai pulang ke kontrakan dan kost nya masing-masing.

Ya, secara kita sudah stay disekolah mulai pukul 8.00 pagi sampai jam 16.00 sore. Tapi saya pamit pulang jam 13.00 begitu untuk makan dan istirahat baru kembali lagi bersama si yang dipoto itu untuk kesekolah.

Lalu, karena sudah terlanjur janji jadi kita berangkat ke sekolah. Bertemu siswa disana malah di cie-cie kayak anak kecil. Dan besoknya saya ditanya sama siswa saya yang penasaran siapa kemarin yang dibonceng. Fokus lagi pada ceritanya ya!! Setelah sempat kesekolah langsung belok arah dan mecari tempat tujuan yang lain karena sudah kadung keluar bareng. Tanpa pikir panjang saya mengusulkan untuk pergi ke tempat pertemuan kita dahulu. Yap, Desa Jatisari Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Disini Desa pengabdian KKN kami, dan sekaligus saya bisa bertemu dengan orang yang dipoto.

Selasa, 04 November 2014

Kenangan Kami disaat Perpisahan

cindera mata
Senin kemarin tepatnya pada tanggal 3 November 2014 kami semua Mahasiswa PPL Gelombang ke II Universitas Negeri Malang mengadakan program kerja besar yakni perpisahan. Tak terasa waktu yang berjalan sangatlah cepat, waktu yang kurang dari dua bulan ini meningkatkan kami akan sejuta kenangan yang indah baik dalam interaksi kita dengan sesama, dengan siswa, dengan guru dan dengan semua warga sekolah yang tergabung didalamnya.

Kami hanya bisa memberikan kenangan ini kepada sekolah untuk tanda terimakasih dan permohonan maaf kami selama ditempatkan disini. Tak ternilai harganya jika dibandingkan dengan pengalaman yang kami peroleh disini. Boleh jadi pengalaman mengajar secara langsung ini bisa memberikan dampak yang jelasnya positif terhadap diri kami sebagai mahasiswa yang menginginkan gelas S.Pd atau sarjana pendidikan.

Senin, 03 November 2014

Silaturahim dan Menjenguk Bapak Rusdianto Umar

Bersama Bapak Rusdianto
Ceritanya kemarin saya berkunjung ke Dosen pembimbing PPL gelombang 2 Universitas Negeri Malang. Beliau bernama Rusdianto Umar, S.H., M.Hum lengkap dengan gelarnya, akrab di sapa bapak Rusdi.
Mulanya saya jalan bersama dengan teman-teman PPL di SMP Negeri 15 Malang. Berangkat sekitar pukul 10.00 WIB dari kost dan kontrakan masing-masing. Dan mengajak salah satu mahasiswa dari PPL gelombang pertama yakni Titik Nur Hidayah karena dia yang pernah ke rumah beliau, biar tidak tanya-tanya begitu sama warga hhe.

Perjalanan seperti biasa dengan menggunakan dua motor, bersama Rhegita Rhesi Kemuning dan Novayanti Putri Dyas Arum. Ditengah perjalanan sempat terlintas dan terpikirkan kalau kita sedang mengunjungi dosen yang sedang sakit, jadi selayaknya budaya yang hidup di masyarakat kalau kita mau berkunjung dan menjenguk orang sakit harus membawa buah tangan.

Minggu, 02 November 2014

Sekolah Adiwiyata di Kota Malang

Adiwiyata
Kali ini saya sangat bangga karena bisa mengabdi di sekolah ini. PPL selama kurang lebihnya 6 minggu dijalani di SMP Negeri 15 Malang yang merupakan salah satu dari sekolah menengah pertama negeri sekota Malang.

Memang anak-anak yang ada disini sangatlah ramai dan masih senang dengan yang namanya bermain, tapi memang begitulah seharusnya kepribadian dari seorang remaja. Langsung dibahas saja ya! tentang adiwiyata;

Adiwiyata menurut saya itu kondisi dimana lingkungan yang ada disini dihuni dengan lingkungan yang bersih, tertata, penuh dengan tanaman yang hidup, dan sampah yang natural. SMP Negeri 15 Malang merupakan salah satu sekolah yang tergabung dalam sekolah adiwiyata, setiap sabtu sore selalu ada pengarahan dari para guru dan mengingatkan selalu kepada siswa untuk menjaga lingkungan dan kebersihan sekolah.

Menginginkan terwujudnya sekolah yang sehat merupakan salah satu visi dari sekolah ini. Jadi kalau mau sekolah di SMP Negeri 15 Malang tidak pernah ada ruginya, dan kalian bisa dikatakan beruntung bisa sekolah disini. Jadi buat semua siswa yang sudah ada di SMP ini, jagalah kebersihan lingkungan sekolah, rawatlah seperti kamu merawat dirimu sendiri. Bersihkan kalau ada sampah plastik dan sampah lainnya ditempatnya. Dan selalu bantu untuk menyiram bunga dan tanaman yang ada disekolah, jangan kalian rusak dan cabutin tanaman.
air mancur adiwiyata
Usaha dilakukan bukan hanya dari para guru, karyawan dan staff saja akan tetapi arahan yang setiap sabtu rutinan ini menjadikan siswa ikut antusias dalam mewujudkan sekolah adiwiyata yang baik. Dan pada level Malang, SMP Negeri 15 Malang sudah menang dan pada hari senin kemarin dilakukan penilaian kembali dari tingkat pusat. Karena mendaftarkan ditingkat pusat.

Ada banyak hutan dan taman disekolah menjadikan semakin indah dan sehat. Banyak program Adiwiyata disekolah, yang saya ketahui seperti Bio Pori, Sumur Resapan, Penangkap Nyamuk, Pupuk Alami dari pisang, dan Hidroponik yang disetiap taman kelas ada.

Dibelakang sekolah ada kolam ikan yang menjadikan sekolah ini sipp.

Mantab dan sukses selalu buat SMP Negeri 15 Malang. :))

Haus ternyata butuh Ion

Pocari Sweat
Selamat Pagi, kalau dilihat ada gambarnya minuman kaleng dengan lebel Pocari Sweat, tapi saya tidak akan mempromosikan. Toh walaupun mempromosikan menjadi point positif buat si pocari sendiri. Ceritanya begini, kemarin saya kesekolah ya rutin lah sebagai mahasiswa yang sedang praktik lapangan harus hadir tiap hari kesekolah dan tidak boleh off tanpa ada alasan yang jelas.

Menjadi perantauan kondisi fisik haruslah dijaga, terutama stamina dalam tubuh. Malang adalah kota perantauan saya mulai tahun 2011 sampai hari ini. Sudah mulai ramai dengan penduduk kali, jadi setiap kali berada di Malang dengan rentan waktu pukul 9.00 siang sampai pukul 13.00 sangatlah panas. Padahal kalau kita lihat secara letak geografis, Malang merupakan kota yang sejuk dan nyaman.

Dan kemarin, sekitar pukul 11.00 siang saya merasakan haus yang begitu dhasyat (lebah). Karena paginya saya mengkonsumsi nasi kuning sehingga kemungkinan lambung merasa terus eraksi dan merasakan haus, jadi ingin minum dan minum. Selain dari faktor itu tadi, juga karena faktor cuaca yang ada pada siang kemarin menjadikan haus yang berlebihan. Sudah minum dua gelas teh dan air putih dua gelas tetap saja masih merasakan haus dan haus yang dhasyat.

Lalu saya mencari minuman di kios terdekat yang ada dikontrakan saya, dan mencari minuman yang bisa menghentikan rasa haus. Dan pada akhirnya, saya memilih minuman pocari sweat dan alhamdulillah cairan dalam tubuh kembali. Ada kandungan ion didalamnya menjadikan stamina kembali bertumbuh. Kayak iklan promosi ae :D
Begitulah, jadi kalau dalam kondisi seperti yang saya alamin, silakan carilah minuman yang mengandung ion, karena carian biasa belum bisa mengembalikan stamina dalam tubuh. Cuman bisa kembung kalau berlebihan meminum. Makanan sehat dan minuman sehat merupakan salah satu cara hidup yang menyehatkan.

Sabtu, 01 November 2014

Bagus; Sket Wajah

sket wajah Ilham Sumarga
Dulunya saya sempat mefoto hasil dari design teman PPL saya yang bernama Muhammad Bagus Ramadhan dan oleh teman-teman dipanggil Rama.

Pada awalnya saya bertemu di tempat PPL SMP Negeri 15 Malang. Pada minggu yang pertama dia membawa hasil lukisan dari kuliahnya yang digambar sendiri dan diberitahukan kepada kami. Kalau dinilai dari 1-10 saya sebagai orang yang masih awam dengan seni lukis tak nilai 10 deh buat lukisan anda Rama.

Sket wajah ini dibuat barusan saja, sekitar kurang lebihnya hanya 10-15 menit saja, dengan bulpoin saya. Sekilas sudah mirip dan dari pola arsirannya sudah memberikan kemiripan 70 % dari wajah saya. Memang dilihat dari sisi kanan sehingga nampak sebelah kanan saja.

Menjadi sebuah kenangan saya dari Rama jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Malang. Terus berkarya Mas Rama, anda memiliki bakat yang berbeda dari teman-teman yang lain. Lukisan anda bagus dan kedetilan dalam setiap lukisan bisa dibilang menandakan sebuah karya seni lukis yang hidup. Karena ini dibuat dengan spontan jadi hasilnya sudah maksimal, namanya juga Sket :))

Jumat, 31 Oktober 2014

[Singkat] PPL dan Sejarahnya

Istimewa; Ilham Sumarga saat disekolah
Sedikit mau bercerita tentang profil diri, saya remaja dari desa yang pada hari ini sedang ingin menggapai cita-cita di kehidupan kota. Lahir sekitar 22 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 8 November 1992 dan dilahirkan di Probolinggo. Hidup dan besar disana hingga pada usia 18 tahun, lalu setelah lepas dari jenjang SMA melanjutkan studi di perguruan tinggi negeri di Malang. Tepatnya, di Universitas Negeri Malang (UM) pada jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Program Studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Hari ini masih aktif dalam dunia kampus dan melaksanakan tugas kuliah di semester yang sudah tidak lagi muda, yakni semester VII. Sedikit cerita pendek saya dimasa perjuangan hingga hari ini manjadi Remaja Dewasa yang beranjak mencari jati diri dari hasil belajar berbagai lingkungan, baik dalam kampus maupun diluar kampus (masyarakat dan sekolah).


Saya akan membahas PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Berawal pada saat saya mengambil mata kuliah strategi pembelajaran yang sudah saya ambil di semeter V dengan dosen Pembimbing ibu Dra. Arbaiyah Pratiasih, M.Si yang hari ini sudah termasuk kedalam dosen senior dijurusan. Berkat ilmu yang diberikan dari beliau sehingga kurang lebihnya ada 40 model pembelajaran yang bisa diterapakan ke siswa untuk menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Hal yang penting sewaktu mengikuti mata kuliah ini ialah memahami proses pembelajaran dengan konsep PAIKEM.

[Benarkah] Aku dan Ribuan Misteri

Pagi ini berada dalam ruangan tak lebih dari kenyamanan hidup dengan bentangan kasur gulung dan selimut sarung, dengan sejuta harapan tentang aku dan ribuan misteri yang tak pernah kutemui ujung tujuan dari gua tak bermakna ini.

Cuman share dan spotan saja untuk menulis di sini biar nantinya bisa mengingatkan saja kalau hari ini aku tak pernah selesai dengan diriku? Memang klasik pertanyaan yang ada dijendela pikiraku pagi ini. Who i'am? siapa aku? jadi renungan kali ini yang tak pernah habis-habisnya.

Aku? yang hidup dengan kumpulan daging tak bermakna dan jutaan tetes air merah yang dipompa setiap hari tanpa ada kejelasan makna? benarkah aku?

Aku? yang hari ini masih bisa menghirup dan menghembuskan angin-angin tak jelas yang katanya orang biologi menyebutkannya oksigen dan carbondioksida. Terus dihisap dan terus dikelurakan tanpa lelah dan tujuan jelas bagi aku dan sejuta misteri dalam duniaku.

Selasa, 28 Oktober 2014

Upacara Peringatan Sumpah Pemuda

Pagi itu, ceritanya saya setiap hari selala mendapatkan tugas untuk piket di tempat PPL. Dan seperti selalsa sebelumnya, mesti ditinggal piket sendirian saja. Sudah sedikit terlambat karena masih malas mandi kalau terlalu pagi. Jadi sekitar pukul 6.00 Pagi saya mandi dan persiapannya butuh waktu kurang lebihnya 10 menit. Sekitar pukul 6.10 saya berangkat dari kontrakan ke tempat PPL.

Sampai disana saya hanya sendiri, pak Afif yang juga piket pada hari itu malah datang siang dan sangat terlambat. Haduh pak Afif, bukan minggu ini saja, tapi hampir setiap selasa anda itu tidak pernah jaga di depan gerbang masuk. Memang sih tadi membantu saya pada pukul 6.40 an.

Mohon maaf pak Afif, bukan saya marah pada anda, tapi kesadaran dan tanggungjawab itu utama. Kita sama belajarnya yak, apalagi bisa dibilang minggu ini anda dan saya sudah masuk minggu terakhir memberikan piket di tempat PPL ini.

Memang kemarin disekolah ini ada tim pemantau adiwiyata dari pusat dan BLH atau badan lingkungan hidup baik di kota dan di pusat mengunjungi SMP Negeri 15 Malang.

Gambar sebelah bukan bearti yang berdiri adalah pengusa dan yang duduk adalah si budak yak hhhee...
Tapi kalau bisa bertukar saya mau duduk saja, karena kalau berdiri kurang lebih 1 jam sangat lelah apalagi yang namanya lutut itu serasa seperti apa. hhee

Senin, 27 Oktober 2014

Pergaulan Para Remaja; Sekarang dan Nanti

foto: bareng kelas VIII F

Selepas kegiatan lesson studi yang ke 2 saya sebagai guru model pada Mapel PPKn menyempatkan untuk berfoto di akhir kelas. Selesainya saya melihat pergaulan remaja hari ini dan nantinya.
Seru sebenarnya melihat pembicaraan mereka yang masih terbilang sangat polos dan penuh dengan kejujuran tanpa ada tutupan dari segala sesuatunya. Beda halnya dengan kondisi orang tua atau orang dewasa yang penuh dengan intrik dan politisasi dalam pembicaraannya. Perkataan jujur dan apa adanya ini yang menjadi segi positif mereka yang mustinya menjadi sikap yang wajib ditiru oleh kita semua.

[Benarkah?] Remaja dan Budaya Instan

foto: merokok sebabkan kangker tenggorokan

Kali ini saya akan lebih sering membahas mengenai remaja dan pola perilakunya. Dampak dari sedikit banyaknya kumpul dan bergaul dengan mereka sehingga keinginan dan hasrat saya untuk menulis perilaku mereka dalam setiap gerak tubuhnya yang memberikan petunjuk dan makna-makna positif dan negatif. Kenapa gambar rokok? Ya, instan itu ibarat hisapan rokok buat remaja, bukan untuk makna yang lain tapi hanya untuk kesenangan dan bahkan ikut-ikutan remaja yang lainnya.
Yuks, langsung saja kepada pembahasan.

Minggu, 26 Oktober 2014

Selalu Rindu saat di Kampung

pisang belakang rumah

Dirindu dan ditunggu itu kalau saya yang sedang merantau di negeri selatan, cie lebah :D yakni Malang. Biasalah, sedang mengambil studi disana jadi ya belajar dan kuliah disana. Mungkin bukan saja orang tua, ibu, bapak, mas wawan dan keluarga lainnya. Ada kerinduhan yang saya pikirkan, bisa jadi saya berangkat dari kota yang sudah terlalu bising dan penuh dengan kumpulan manusia-manusia dan rumah-rumah tak tertata.

Memang kampung atau desa, dan hal itu yang selalu membuat rindu. Di halaman belakang rumah yang ditumbuhi oleh pisang dan mangga. Tapi barusan yang saya lihat cuman pisang saja, jadi sempatkan foto buah pisang sebelum nantinya dipanen dan dimakan sendiri heuheuheu.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Kopi Sejenak Sebelum [Lesson Studi] ke-2

Mencoba ku ingat kembali kepanikanku kala itu.
Bertepatan dengan hari selasa, tanggal 21 Oktober 2014 saya mulai mempersiapkan semua kelengkapan administrasi dalam lesson studi yang ke 2

Malam sebelumnya, saya mencetak semua surat yang akan dibutuhkan nantinya. Dan ternyata, kenyataan berujung berbeda dengan harapan saya pada hari itu. Banyak dari saudara/i di tempat PPL yang memberikan pendapat dan masukannya. Setelah konsultasi kepada Guru Pamong di Mapel IPA dan Mapel Seni Budaya mendapatkan hasil yang sama. Pembicaraanya demikian yang aku ingat karena hal itu sedikit membuat saya panik dan stress. Begini pak "Kalau Lesson Studi yang kedua HARUS ada guru pamong lain saat plan, do dan see" Mosok harus pak? saya pun bertanya kembali. Iya pak, harus kata guru pamong saya begitu, minimal plan harus datang, nanti semisal kalau pada saat do tidak datang ya gak masalah" Oh, terimakasih pak. Sambil tersenyum :))