Bersama Bapak Rusdianto |
Mulanya saya jalan bersama dengan teman-teman PPL di SMP Negeri 15 Malang. Berangkat sekitar pukul 10.00 WIB dari kost dan kontrakan masing-masing. Dan mengajak salah satu mahasiswa dari PPL gelombang pertama yakni Titik Nur Hidayah karena dia yang pernah ke rumah beliau, biar tidak tanya-tanya begitu sama warga hhe.
Perjalanan seperti biasa dengan menggunakan dua motor, bersama Rhegita Rhesi Kemuning dan Novayanti Putri Dyas Arum. Ditengah perjalanan sempat terlintas dan terpikirkan kalau kita sedang mengunjungi dosen yang sedang sakit, jadi selayaknya budaya yang hidup di masyarakat kalau kita mau berkunjung dan menjenguk orang sakit harus membawa buah tangan.
Dan akhirnya kita memutuskan untuk membeli roti untuk diberikan kepada Pak Rusdi, harganya sekian deh,, kalau diungkit masalah harga ntar jadinya kurang ikhlas hhe. Selesai membeli roti didaerah dekat dengan rumah pak Rusdi, kami melanjutkan perjalanan ke rumah beliau. Alhamdulillah tidak nyasar dan bingung untuk cari rumahnya, karena sudah ngajak orang yang menunjukan arah hhe.
Sampai rumah beliau pertama lihatnya nampak sangat pucat karena masa penyembuhan. Dan akhirnya saya membuka pembicaraan awal kepada beliau:
IS : Bagaimana kabarnya bapak?
Dosen : Alhamdulilah baik, sudah mulai sehat ilham, bagaimana PPL mu? sudah selesai ya? Lancarkan?
IS : Alhamdulillah pak,senang mendengarnya. Dan Alhamdulillah pak, sudah selesai dan lancar kegiatan PPL-nya. Jadi begini pak maksud dan tujuan kami datang kesini, yang pertama untuk silaturahim dan menjenguk bapak. Boleh sedikit bercerita pak?
Dosen : Boleh, silakan ilham!!
IS : Begini pak, kami sebelum lesson studi yang pertama pernah ke jurusan untuk menanyakan dosen pembimbing PPL, karena kami dapat informasi dari PPL gelombang pertama bapak masih dalam masa perawatan, jadi kami berinisiatif bertanya kepada jurusan.
Dosen : Iya, terus
IS : Di jurusan waktu itu ada Pak Suparlan Al Hakim dan Ibu Sri Untari, jadi kami membahas masalah ini disana, dan bermaksud untuk meminta solusi yang baik untuk lesson studi kami, dan perkataan dari Ibu Sri Untari begini bapak "Begini saja, kan pak Rusdi dalam masa perawatan malah tidak enak kalau kalian kesana untuk meminta menjadi observer, jadi lebih baik kalian salin saja lembaran observasi dari guru pamong kalian ke lembaran observer yang kosong dan dimintakan tanda tangan pak Rusdi.
Dosen : Oh begitu, iya bagus sekali kalau begitu ilham, solutif yang saran yang diberikan ibu Untari, memang saya dulu pernah membimbing mahasiswa PPL disana, juga belum bisa hadir dan saya meminta mereka untuk merekam proses pembelajaran. Tapi kalau sudah terlanjut tidak direkam bukan jadi masalah ilham, yang terpenting sudah ada saran dari bu Untari.
Bersambung duluuu... :))
saya tunggu kelanjutannya mas. . .
BalasHapushehe. . .
hhee,,, wait dan sabar dek herlan :))
Hapussip!!!!
Hapusbisa minta no telp pak rusdi umar ya....beliau teman saya waktu di sumenep-madura
BalasHapus