Jumat, 19 Desember 2014

Jelajah Desa Curahsawo Gending Probolinggo

motor perjuangan
Jalan-jalan tak perlu mahal? boleh juga pendapat dari siapalah. Kali ini pas lagi di kampung halaman, saya niatkan dari rumah untuk mencari suasana sunrise di desa saya, dan malah tak mendapatkan yang diharapkan. Karena kondisinya yang mendung dan sedikit ada embun sisa dari curah hujan semalam berdampak pada tertutupnya sang surya. Asek :D
tapi hal ini tidak menjadikan penghalang bagi saya untuk terus berjalan jalan jelajah potensi desa hiak :D
Kalau semisal motor ini saya jual, apa laku sejuta? hhaa

sawah
Yups,, pertanian menjadi salah satu mata pencharian di desa saya, memang mayoritasnya dari warga desa Curahsawo mendominan bertani dan nelayan di tambak, sebagian lainnya berdagang dan menjadi pegawai.

sungai
Sebagai sumber irigasi dan pengairan kesawah penduduk disini. Memang kecil kalau mau yang lebih besar lagi dan bahkan ada buaya sungainya di desa sebelah Sumberkerang. Sudah, jangan macam-macam mandi sembarangan bisa kinter atau hanyut ikut derasnya arus sungai. Dan bisa dimakan buaya sungai juga hiak,, :D

pesona alam
Yaps, kan udah dibilang diawal, kalau sedikit mendung sehingga belum bisa melihat sang fajar menyongsong. Tapi tak apalah, menjadi moment yang bagus untuk di foto meskipun tidak ada matahari yang tertutupi mendung di Pagi hari. cieee romantis gk?

Jalan kegelapan
Bukan jalan kegelapan, tapi jalan setapak untuk menuju ke sebuah desa baru di bagian selatan desa kami :))

NIkmati Pesona Alam di Waduk Rambut Monte

Nimati Pemandangan Sungai dan Alam :))
Yuks,, begini ceritanya, mahasiswa yang sudah masuk tingkat akhir :D lagi merenung mecari kenyamanan dan ketenangan dalam hidupnya. Semster depan sudah beranjak masuk ke Semster 8 bisa dibilang puncaknya Mahasiswa Sarjana. Selagi menyelesaikan tugas akhir, saya dan partener bermain saya Moh. Asif Zakariya liburan dan berkunjung secara spontan dan refeleks saja. Mengisi liburan untuk memikirkan tempat yang nyaman dan indah seperti apa? hingga pada akhirnya terpikrkann untuk memutuskan berkunjung di wisata alam ini.




Gaya Anak SMA
Sampai dilokasi, saya difotoin sama Kang Asif, gayanya seolah kayak anak muda yang masih mencari jati diri hhaaa :D

Lihat Ikan Nirwana
Katanya sih, diwaduk ini ada ikan suci namanya Ikan Nirwana yang membuat saya penasaran untuk melihatnya secara langsung. Yaa.. ikannya memang bisa dibilang lumayan besar untuk dimakan, kira-kira beratnya sekilo lebih lah,, kalau dilihat dari bentuk fisiknya dari permukaan air.
Dan yang membuat lebih menarik lagi air yang ada di waduk ini seperti Hijau Kebiruan, ada semacam gangga laut. Aneh kan? waduk kok punya ganggang laut :D

Gaya Alay abad 21
Sedikit hujan bukan halangan saya untuk tetap mengabadikan setiap moment dalam berbagai situasi. Jadi saat menoleh pun menjadi dentum moment yang menarik untuk dilihat hhee

Saya dan Mas Asif
Nah,,, ini partner saya saat melakukan jalan-jalan. hhee,, jadi gak ada tripod ataupun monopod pakai batang kayu pun jadi untuk bisa mengabadikan setiap momentnya. Saya terlihat seperti mau menantang tangkat ya hhaaa :D aslinya kalau diajak berantem beneran takut lho hheee "Pecundang" cuman difoto doank kaya yang bagus banget hiah :D

malu maluin saat di foto :D
Yaps,,, jadi memang sengaja dan sadar kalau mau difoto, alay dikit lah mumpung masih muda, nanti kalau udah usian 30 an ke atas gaya kayak gini dibilang aneh sama orang hhaaaa

Gaya Ngupil? hhaa
 Sempat saya pasang dan saya jadikan foto profil di beberapa akun sosial media saya. Banyak tanggapan negatif dengan foto gaya ini. hhaa ? sebenarnya ada yang salah dan apa memang tidak bermoral kalau ngupil gitu? hhii
Hanya tuntunan dari kamera saja sebenarnya sehingga nampak seperti lagi ngupil, aslinya ya beneran ngupil :D gimana hayooo :D
ini lagi silat dan psang jurus hhaa :D
Niat banget, tahan kaki di pendasi yang tidak begitu lebar :D
Ceritanya gak ada, lagi malas mau mendeskripsikan, cuman bagi dan share foto doank ae,, biar nanti kalau mau tau tempat pastinya hubungi langsung. Atau bisa jadi getter kesananya hhaaa.. Boleh kembali lagiii

Kamis, 18 Desember 2014

Pesona Indah Gunung dan Pantai Bentar Probolinggo

ada sejarah tersendiri di Tempat ini :D utamanya G30S/PKI
Yuks,, saya sedikit mau berbagi pengalaman dan cerita saya kepada para pembaca, sebenarnya ini lanjutan dari cerita saya yang kemarin bersama Risang. Tepatnya hari sabtu pagi tanggal 13 Desember 2014 saya bersama Sepupu-sepupu yang kebetulan memang sangat jarang sekali bisa berkumpul-kumpul seperti ini. Namanya Nuris Shalaoumun Salam dan Fasal Ghastimar Paling lho yaaa :D :D lupa nama lengkapnya. :D :D dan teman SD dulu Namanya Dayu Agung Setyo

Baju Merah Bulls Namanya Nuris dan Baju Abu-Abu Namanya Fasal,, Halooo :DD
Perjalanan kami lakukan dengan berjalan kaki menuju ke Gunung Bentar, awal janjianya pukul 4.30 biar dapat Sunrise dari Ketinggian,eh malah mokong si Nuris. Jadi terhambat jauh sekaleeee :D :D
Berangkatnya jam 5.20 an kan telat hampir satu jam,,,hick,, alasanya semalem gak bisa tidur karena mati lampu hhaaaaa,,,, jan jos josss :D

Berjalan dengan menggunakan Sandal Japit kesayangan :D :D
Berhubung tidak punya celana yang mau digunakan jadinya pakai celana sewaktu SMA dahulu, tapi gak jadi masalah yang penting essensinya bisa digunakan :))
Pengembala Kambing
Pagi-pagi begini ternyata warga desa kami sudah sangat disiplin, kurang dari jam 6 pagi sudah berada di atas Gunung dan menggiring kambing mereka sampai di atas gunung. Kalau di Kota Malang, tempat saya tinggal disana malah jam 6 pagi itu masih banyak yang tertidur pulasssss :D
Katanya sih mahasiswa, tapi disiplinnya kalah jauh sama penggembala kambing :)) Bercermin yakk Guys :))
Aksis sebentar sebelum sampai di Tujuan
Terimakasih Fasal yang sudah ambil hasil jepretan kamera, Bagus bagus hasilnya, meskipun pemula untuk mengunakan kamera bisa dibilang sudah lumayan terampil. Cieeee :) :)
disini tempat peninggalan barang-barang dari bekas jajahan Belanda dan Jepang. Namanya Junggo
Ada sejarahnya juga loo,, tapi kapan-kapan saja untuk cerita sejarahnya hhee

Bentar dari Ketinggian

Niatnya mau jadi navigator malah kepoto nuris :D

huaaa maluuu belom mandi :D
Dan,, tarrrr,, kami sudah sampai di Puncak gunungnya, emang gak terlalu tinggi sih, cuman 700 Mdpl. Tapi uniknya, gunung ini berpapasan dengan Pantai di depannya. Namaya Pantai Bentar.
Pantai Bentar
Sebelum kesana, terpaksa kami turun dengan kondisi sedikit curam dan lewat makam-makam di atas gunung ini hiah :D

Turu dari Ketinggian
Kalau sudah berada di puncak, harus kembali kebawah. Untung jalanya sudah di Perbaiki sehingga masih bagus untuk di gunakan.

Tanjung di Pantai Bentar

Tanjung di Bentar Hiiiii
setelah lelah berjalan dari Puncak Gunung, Akhirnya saya dan saudara juga teman kecil dulu Dayu istirahat dahulu di sini. :))
Masuknya gratis. Harusnya Rp. 4.000,- hhee

Next Again ya Nuris dan Fasal, ajak juga lukman biar rame :))

Nikmati Senja di Kota Probolinggo

Ceritanya saya pulang kampung karena bisa dibilang sudah menjelang libur semester. Biasalah, kalau di Kampus Universitas Negeri Malang jadwal untuk liburannya memang mendahului dan berbeda dengan jadwal di kampus lainnya. Dan pas bertepatan dengan moment liburan sebelum menjelang UAS.

Benar-benar sangat tidak produktif sekali, utamanya untuk menulis sejarah saya sendiri di Blog. Bulan lalu bisa lebih dari 20 postingan dan bulan ini hanya 4 postingan saja huuaaaaaa :(( Lalai dan berada dalam kondisi yang nyaman sehingga membuat saya lebih suka aktifitas dengan smartphone yang baru di beli kira-kira sebulan yang lalu. Eh,,, kok malah cutrhat :D

Rabu, 17 Desember 2014

Temanku sudah jadi Calon Bapak Bapak

Deni dan Tunangannya
Cieeee.... Selamat Deni Hardianto Umam dengan Silviana Novitas Sari yang pada hari minggu kemarin sudah melangsungkan Pertunangan. Boleh saya kenalkan Deni itu teman saya sejak SMP dia baik kok, dan juga teman SMA yang kebetulan tidak sekelas hhaa

Tapi kami sering dan intens komunikasi, jalan bareng pas ada dirumah. Semoga menjadi Bapak yang baik yoo Bos, ngiri ae akuuu :D :D hhhaa

Aku dan Rasa Nyaman

Hugh,,, lama sudah tidak menggunakan dan menulis blog ini. Hampir kurang lebihnya sebulanan saya tinggalkan aktifitas menulis di dunia maya. Ya,, mahasiswa tingkat akhir yang lagi asik menemukan dan mencari jati diri dalam kehidupan dunia, asek :D. Dan hingga pada akhirnya kegiatan untuk menulis sangatlah jarang saya lakukan. Sekian duluu :D :D

Rabu, 03 Desember 2014

Perjalanan ke Nikahan Ayu Nopita

gambar: Ayu Nopita dan Mas Munir
Selamat Menempuh Hidup baru Ayu Nopita dan Mas Munir. Semoga menjadi keluarga yang Sakinah Wamadah Warohma, selalu dimurahkan rezki dan lekas diberikan anak yang soleh/solehah.

Sejenak saya ceritakan perjalanan ini bersama dengan Silviana Noerita. Perjalanan kami dari Kota Malang sampai ke Kabupaten Trenggalek tepatnya di Dusun Mojo Kidul, Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek. Saya dan Silvi berangkat dari Malang sekitar pukul 11.00 siang, dengan kondisi cuaca yang kurang memungkinkan karena kami menggunakan kendara yakni motor. Awalnya hanya grimis romantis, sampai di wilayah kepanjen yang semulanya grimis menjadi lebih lebat. Sehinga kami memutuskan untuk menggunakan mantel. Sebelum membeli mantel kami membeli kaos kaki biar tidak terlalu dingin saat diperjalanan. Lha, mantelnya hanya satu jadi sampai  di sekitar lahor kami membeli mantel lagi biar tidak kehujanan dalam perjalanan. Hhhi, lucu pas pakai matel warna hijau si Silvi terlihat seperti hulk :D. Setelah selesai membeli mantel akhirnya kami melanjutkan untuk menuju ke Trenggalek dengan melewati rute lahor.

Perjalanan kami lancar dan tidak ada hambatan, memang kalau daerah selatan tidak rawan macet. Macet kendaraan karena lampu merah dan kreta api selebihnya sangat lancar. Sepanjang jalan diselimuti dengan hujan sampai di Kota Blitar kami beristirahat, kira-kira pukul 13.00 siang di masjid. Sambil sholat duhur kami istirahat sejenak untuk menghilangkan penat, dan membuka mantel kami karena di Biltar sudah reda tak ada hujan. Sekitar pukul 13.20 an kami melanjutkan perjalanan lagi biar tidak terlalu malam sampai di lokasi tempat nikah Bu Ayu Nopita. Perjalanan kami berlanjut di kendaraan tak beratap, hujan grimis menemai kami sepanjang perjalanan tanpa mantel dan budal nekat. Masuk daerah sekitar Trenggalek saya dan Silvi berhenti sejenak untuk membeli Pentol buat di makan, biar tidak terlalu lapar banget lha hhe.

Setelah selesai membeli pentol, sepanjang perjalanan si Silvi menikmati pentolnya sepanjang jalan menuju ke Tenggalek. Hick, gak nawari pentol huaaa :D
Masuk dan akhirnya saya dan silvi masuk daerah Durenan, karena selek makan pentol akhirnya singgah ke Alfamart untuk beli minuman. Eh,, selepas keluar dari alfamart ternyata di daerah Trenggalek gak niat bakulan terbukti, saat diberi uang pecahan 100ribu malah minta uang kecil. Sekelas Alfamart bro!! mosok gak punya kembalalian. Lalu, kresek yang dibuat bungkus juga besar banget huaaa :D

Perjalanan kami pun berlanjut ke tempat kediaman Ayu Nopita. Alhamdulillah sepanjang perjalanan dari Trenggalek masih cerah dan tidak ada hujan sekalipun. Sepanjang perjalanan tidak kurang untuk bertanya-tanya kepada orang-orang. Pertama kami bertanya kepada ibu-ibu yang sedang menyapu dipinggir jalan masuk daerah setelah durenan, "Bu Kecamatan Tugu dimana?" masih jauh mbak! lurus terus saja. Mendengar masih jauh? langsung kebut lagi motornya hhee. Sampai setelah kota Trenggalek si Silvi menemui bapak yang asik dipinggir jalan, lalu bapak menjelaskan secara detil untuk menuju ke lokasi, dan si Bapak bertanya dari mana lalu si Silvi bilang dari Probolinggo :D (memang janjian sebelumnya kalau ditanya bilang dari Probolinggo). Lalu si Bapak bertanya lagi, ada perlu apa mbak jauh-jauh kesini? si Silvi menjawab "mau ke nikahan teman bapak!" si Bapak menjawab Segera nyusul mbak" (saya diceritain waktu perjalanan menuju ke lokasi Ayu Nopita).

Singkatnya, kami sampai di rumah Ayu Nopita dengan sejuta perjuangan karena memang kami berdua sama-sama pertama kalinya menuju ke Trenggalek dengan menggunakan Kendaraan Motor. Lumayan perjalanan sampai 5 jam lebih karena banyak berhentinya.
Tiba di tempat Ayu Nopita sekitar pukul 4 sore waktu setempat, saya pikir sudah sangat terlambat. Mohon maaf Ayu, saya belum bisa hadir tepat waktu. Kendala hujan menjadi faktor utama keterlambatan kami dalam perjalanan. Di sana, kami berfoto bersama dan makan-makan dengan suasana bahagia melihat teman PPL selama kurang lebih 6 minggu sudah bahagia mendapatkan pendamping hidup :))
Mohon do'anya juga ya buat kami :D
dan Terimakasih buat oleh-olehnya, :))