gambar: Ayu Nopita dan Mas Munir |
Sejenak saya ceritakan perjalanan ini bersama dengan Silviana Noerita. Perjalanan kami dari Kota Malang sampai ke Kabupaten Trenggalek tepatnya di Dusun Mojo Kidul, Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek. Saya dan Silvi berangkat dari Malang sekitar pukul 11.00 siang, dengan kondisi cuaca yang kurang memungkinkan karena kami menggunakan kendara yakni motor. Awalnya hanya grimis romantis, sampai di wilayah kepanjen yang semulanya grimis menjadi lebih lebat. Sehinga kami memutuskan untuk menggunakan mantel. Sebelum membeli mantel kami membeli kaos kaki biar tidak terlalu dingin saat diperjalanan. Lha, mantelnya hanya satu jadi sampai di sekitar lahor kami membeli mantel lagi biar tidak kehujanan dalam perjalanan. Hhhi, lucu pas pakai matel warna hijau si Silvi terlihat seperti hulk :D. Setelah selesai membeli mantel akhirnya kami melanjutkan untuk menuju ke Trenggalek dengan melewati rute lahor.
Perjalanan kami lancar dan tidak ada hambatan, memang kalau daerah selatan tidak rawan macet. Macet kendaraan karena lampu merah dan kreta api selebihnya sangat lancar. Sepanjang jalan diselimuti dengan hujan sampai di Kota Blitar kami beristirahat, kira-kira pukul 13.00 siang di masjid. Sambil sholat duhur kami istirahat sejenak untuk menghilangkan penat, dan membuka mantel kami karena di Biltar sudah reda tak ada hujan. Sekitar pukul 13.20 an kami melanjutkan perjalanan lagi biar tidak terlalu malam sampai di lokasi tempat nikah Bu Ayu Nopita. Perjalanan kami berlanjut di kendaraan tak beratap, hujan grimis menemai kami sepanjang perjalanan tanpa mantel dan budal nekat. Masuk daerah sekitar Trenggalek saya dan Silvi berhenti sejenak untuk membeli Pentol buat di makan, biar tidak terlalu lapar banget lha hhe.
Setelah selesai membeli pentol, sepanjang perjalanan si Silvi menikmati pentolnya sepanjang jalan menuju ke Tenggalek. Hick, gak nawari pentol huaaa :D
Masuk dan akhirnya saya dan silvi masuk daerah Durenan, karena selek makan pentol akhirnya singgah ke Alfamart untuk beli minuman. Eh,, selepas keluar dari alfamart ternyata di daerah Trenggalek gak niat bakulan terbukti, saat diberi uang pecahan 100ribu malah minta uang kecil. Sekelas Alfamart bro!! mosok gak punya kembalalian. Lalu, kresek yang dibuat bungkus juga besar banget huaaa :D
Perjalanan kami pun berlanjut ke tempat kediaman Ayu Nopita. Alhamdulillah sepanjang perjalanan dari Trenggalek masih cerah dan tidak ada hujan sekalipun. Sepanjang perjalanan tidak kurang untuk bertanya-tanya kepada orang-orang. Pertama kami bertanya kepada ibu-ibu yang sedang menyapu dipinggir jalan masuk daerah setelah durenan, "Bu Kecamatan Tugu dimana?" masih jauh mbak! lurus terus saja. Mendengar masih jauh? langsung kebut lagi motornya hhee. Sampai setelah kota Trenggalek si Silvi menemui bapak yang asik dipinggir jalan, lalu bapak menjelaskan secara detil untuk menuju ke lokasi, dan si Bapak bertanya dari mana lalu si Silvi bilang dari Probolinggo :D (memang janjian sebelumnya kalau ditanya bilang dari Probolinggo). Lalu si Bapak bertanya lagi, ada perlu apa mbak jauh-jauh kesini? si Silvi menjawab "mau ke nikahan teman bapak!" si Bapak menjawab Segera nyusul mbak" (saya diceritain waktu perjalanan menuju ke lokasi Ayu Nopita).
Singkatnya, kami sampai di rumah Ayu Nopita dengan sejuta perjuangan karena memang kami berdua sama-sama pertama kalinya menuju ke Trenggalek dengan menggunakan Kendaraan Motor. Lumayan perjalanan sampai 5 jam lebih karena banyak berhentinya.
Tiba di tempat Ayu Nopita sekitar pukul 4 sore waktu setempat, saya pikir sudah sangat terlambat. Mohon maaf Ayu, saya belum bisa hadir tepat waktu. Kendala hujan menjadi faktor utama keterlambatan kami dalam perjalanan. Di sana, kami berfoto bersama dan makan-makan dengan suasana bahagia melihat teman PPL selama kurang lebih 6 minggu sudah bahagia mendapatkan pendamping hidup :))
Mohon do'anya juga ya buat kami :D
dan Terimakasih buat oleh-olehnya, :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar