Judulnya, saya mau ngeshare makalah filsafat moral dahulu
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Filsafat sistematik
memiliki tiga cabang utama: ontologi, epistemologi dan aksiologi. Aksiologi
memiliki cabang-cabang, diantaranya adalah: etika. Etika sebagai filsafat
mempertanyakan: tentang yang harus atau tidak boleh dilakukan, tentang yang
baik dan yang buruk untuk dilakukan. Ada perbedaan antara etika dengan
moralitas. Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional tentang nilai,
ajaran dan pandangan-pandangan moral. Moralitas adalah ajaran yang berlaku di
masyarakat, yang menjadi obyek kajian etika. Sumber moralitas macam-macam, ada
yang berasal dari akal, dari agama, dari hukum, dan dari kebiasaan yang
dikembangkan. Dan tak lepas pula peran hati nurani; hati nurani ikut serta
menentukan wujud dan arah moralitas. Sebab itu hati nurani merupakan salah satu
obyek kajian filsafat Etika
dan cermin diri dari manusia.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, penulis dapat memetik
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian hati nurani?
2. Apa fungsi dari hati nurani?
3. Bagaimana pembinaan hati nurani?
4. Apa ciri khas dari hati nurani?
5. Apa sajakah macam-macam hati nurani?
6. Apa pengertian dari etika?
7. Bagaimana hubungan hati nurani dengan
cermin etika manusia?
C.
Tujuan Perumusan
Berdasarkan rumusan masalah yang dijelaskan diatas, maka penulis dapat
menarik tujuan perumusan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui makna hati nurani.
2. Untuk mengetahui fungsi hati nurani.
3. Untuk mengetahui apa saja pembinaan hati
nurani.
4. Untuk mengetahui ciri khas hati nurani.
5. Untuk mengetahui apa sajakah macam-macam
hati nurani.
6. Untuk mengetahui makna dan pengertian dari
etika.
7. Untuk mengetahui hubungan hati nurani dengan
cermin etika manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hati Nurani
Dalam
bahasa Inggris, hati nurani artinya consciece.
Kalau kata consciece diterjemahkan maka artinya menjadi suara hati, kata hati
atau hati nurani. Berdekatan dengan kata conscience,
ada kata conscious. Conscious artinya sadar, berkesadaran,
atau kesadaran. Disamping kedua kata ini, ada satu lagi yang berdekatan
maknanya yaitu intuition, intuition artinya gerak hati, lintasan hati, gerak
batin.
Hati
nurani adalah kemampuan atau fakultas yang membedakan apakah salah satu dari
tindakan apakah benar atau salah. Rasa moral tentang yang benar dan yang salah,
terutama karena akan mempengaruhi tingkah laku sendiri; Kesadaran; berpikir;
kesadaran, terutama kesadaran diri. Kesadaran juga berarti peran kognitif diri
yang memperjelas secara sadar di mana diri kita saat ini dan bagaimana situasi
lingkungan kita. Kajian-kajian yang mendalam tentang hal ini dapat kita
telusuri lebih jauh terutama di dalam sains psikologi.
Hati
nurani merupakan penerapan kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam
hati manusia dalam situasi konkret. Suara hati menilai suatu tindakan manusia
benar atau salah , baik atau buruk. Hati nurani tampil sebagai hakim yang baik
dan jujur, walaupun dapat keliru. Dalam hati, manusia sebelum bertindak atau
melakukan sesuatu , ia sudah mempunyai kesadaran atau pengetahuan umum bahwa
ada yang baik dan ada yang buruk. Setiap orang memiliki kesadaran moral
tersebut, walaupun kadar kesadarannya berbeda-beda. Pada saat-saat menjelang suatu tindakan etis, pada saat itu
kata hati akan mengatakan perbuatan itu baik atau buruk. Jika perbuatan itu
baik, kata hati muncul sebagai suara yang menyuruh dan jika perbuatan itu buruk, kata hati akan muncul
sebagai suara yang melarang. Kata hati yang muncul pada saat ini disebut
prakata hati.
Pada
saat suatu tindakan dijalankan, kata hati masih tetap bekerja, yakni menyuruh
atau melarang. Sesudah suatu tindakan, maka kata hati muncul sebagai “hakim”
yang memberi vonis. Untuk perbuatan yang baik, kata hati akan memuji, sehingga
membuat orang merasa bangga dan bahagia. Namun, jika perbuatan itu buruk atau
jahat, maka kata hati akan menyalahkan, sehingga, orang merasa gelisah, malu,
putus asa, menyesal.
B.
Fungsi Hati Nurani
Fungsi
hati nurani bermanfaat juga
berfungsi sebagai pegangan, pedoman, atau norma untuk menilai suatu
tindakan, apakah tindakan itu baik atau buruk.
A.
Hati nurani berfungsi sebagai pegangan atau
praturan-peraturan konkret di dalam kehidupan sehari-hari dan menyadarkan
manusia akan nilai dan harga dirinya.
B.
Sikap kita terhadap hati nurani adalah menghormati
setiap suara hati yang keluar dari hati nurani kita.
C.
Mendengarkan dengan cermat dan teliti setiap bisikan
hati nurani.
D.
Mempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa
yang dikatakan hati nurani.
E.
Melaksanakan apa
yang disuruh hati nurani.
C.
Pembinaan Hati Nurani
Tujuan pokok pembinaan hati nurani adalah hati nurani yang secara
subyektif dan obyektif benar. Dengan hati nurani yang baik dan benar, seseorang akan
selalu terdorong untuk bertiandak melakukan kehendak Tuhan dan menuruti
norma-norma moral obyektif. Pembinaan hati nurani tidak hanya bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan seseorang tentang kebenaran dan nilai-nilai, ataupun
kemapuan untuk memecahkan dilema moral, tetapi juga harus memasukkan ke
dalamnya pembinaan karakter moral seseorang secara lebih penuh. Pembinaan hati
nurani merupakan upaya yang hakiki agar manusia lebih mampu hidup dan bertindak
sesuai dengan bisikan hati. hati nurani yang bisa dipertanggung jawabkan secara moral.
Melalui pembinaan hati nurani, manusia diharapkan bisa terhindar dari kesesatan
dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Pembinaan Hati Nurani penting sebab menjaga sikap dan
moralitas dari manusia untuk selalu hidup terhormat dan bahagia dengan pantulan
dan cerminan kata hati yang tergambarkan dalam kata hati setiap individu
manusia. Dan dari pembinaan tersebut manusia mampu menerapkan dalam setiap
kehidupan agar menjadi bijak dan mulia antar semsama sebab binaan yang baik
tentang nilai-nilai kebenaran.
D.
Ciri Khas Hati Nurani
Ciri
khas dari suara hati nurani adalah ia tidak dapat ditawar dan hanya sepintas
keluarnya dengan atau tanpa disadari, ini berlaku mutlak. Mutlak di sini
mempunyai arti ia tidak dapat ditawar melalui pertimbangan-pertimbangan dalam
bentuk apapun. Hal itu disebkan karena suara hati nurani merupakan suara dari
Maha Mutlak.
Tempat
berkumpulnya bagi mereka yang hatinya bersih dan tak bernoda dan tempat
mengingat Tuhan itulah Hati Nurani. Suara hati adalah suara halus yang murni
datang langsung dari kesadaran sang Hidup yang ada dalam diri kita yang paling
dalam yang bersih dan jujur, tanpa adanya pertimbangan dalam memberikan
jawaban. Suara hati ini tidak akan keluar jika hati nurani manusia di isi dengan rasa dendam dan kebencian
yang terjalin baik secara vertikal dan horizontal.
E.
Macam-macam Hati Nurani
Hati nurani disini dapat dibedakan menjadi dua yakni hati
nurani retrospektif dan hati nurani prospektif.
a.
Hati
nurani retrospektif
Hati nurani retrospektif memberikan penilaian
tentang perbuatan-perbuatan yang telah berlangsung dimasa lampau.hati nurani
ini seakan-akan menoleh ke belakang dan menilai perbuatan-perbuatan yang sudah
lewat.ia menyatakan bahwa perbuatan yang telah dilakukan itu baik atau tidak
baik.dan hati nurani dalam arti retrospektif
menuduh atau mencela,bila perbuatannya jelek dan begitu pun sebaliknya ,
memuji atau memberi rasa puas, bila perbuatannya dianggap baik. Jadi hati
nurani ini merupakan semacam instasi kehakiman dalam batin kita tentang
perbuatan yang sedang berlangsung.
b.
Hati
nurani prospektif
Hati nurani prospektif melihat ke masa depan dan menilai
perbuatan-perbuatan kita yang akan datang. Hati nurani dalam arti ini mengajak
kita melakukan sesuatu yang lebih banyak mengatakan “jangan” dan melarang untuk melakukan
sesuatu. Disini pun aspek negatif yang
lebih mencolok
F.
Etika
Secara etimologis (bahasa) “etika” berasal dari
kata bahasa yunani ethos. Dalam
bentuk tunggal, ethos berarti tempat yang biasa, pandangan rumput, kandang,
kebiasaan, adat, akhlak, perasaan, cara berpikir. Dalam bentuk jamak, ta etha bearti adat kebiasaan. Dalam
istilah filsafat, etika berarti ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam kamus besar
bahasa indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak. Etika
dibedakan dalam tiga tentang asas-asas akhlak. Etika di bedakan dalam tiga
pengertian pokok, yaitu ilmu tentang apa yang baik dan kewajiban moral,
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar
dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
.
G.
Hubungan Hati Nurani dengan Etika Manusia
Hati nurani merupakan cerminan dari diri
manusia yang bersumber dari hati manusia yang mengatakan tentang seharusnya
yang baik dan benar. Sedangkan etika memberikan wawasan kepada kita bahwasannya
kebiasaan, adat, akhlak, perasaan, cara berpikir merupakan sifat yang dimiliki
manusai untuk mendapatkan asas-asas akhlak yang baik.
Kebiasaan, adat, akhlak dan perasaan yang
baik merupakan cerminan dari kata hati dan hati nurani manusia yang semuanya
menjadi cerminan dari etika manusia untuk hidup sempurna di dunia dan akhirat.
Hubungan yang subtansial terdapat pada kebaikan yang menjadi kajian keduanya
agar hidup manusia lebih indah, walaupun terkadang kata hati kita memberikan
gambaran tentang keburukan keadaan tentang sosial dunia. Memilah-milah mana
yang menjadi keharusan baik dan buruk dari manusia. Baik buruk di telaah oleh
hati nurani sedangkan etika membahas tentang akhlat. Sehingga antara hati
nurani dan etika sama membahas tentang kebaikan cermin manusia.
DAFTAR PUSTAKA
K. Bertens, Etika , Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2007
Mufid, Muhamad. 2009. Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta. Kencana Prenada Media
Group.
Suriasumantri, Jujun S. 2007. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer.
Jakarta. Pustaka Sinar Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar