Sabtu, 25 Oktober 2014

[Menjadi] Sang Inspirasi

Sore itu, ceritanya saya baru bisa pulang kerumah setelah beberapa pekan disibukan dengan kegiatan PPL di sekolah. Mau gimana lagi? memang harus ada dan stay di sekolah mulai hari senin hingga hari sabtu.

Layaknya manusia sebayanya, sayapun punya sang Idola sebagai tauladan dan contoh untuk menjalain kehidupan. Mungkin banyak dari mereka yang lebih mengidolakan aktor maupun artis dari pemain film ataupun pemusik dan lainnya. Sebenarnya hal itu wajar dan lumrah bagi kaum muda dan remaja. Karena dimasa itulah mereka ingin mencari sosok diri dan seperti apa nantinya kepribadiannya.
Saya lebih memilih Bapak saya sebagai sang Idola, Sang Inspirasi lebih tepatnya. Dulunya pada saat masih menginjak masa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah saya selalu mendapatkan bimbingan, binaan dan arahan untuk membantu menentukan sebuah pilihan. Tak jarang pula sang Inspirasi ku memberikan pendidikan secara tidak langsung saat santai dan makan baik pagi, siang dan malam.

Saat ini pun sang Inspirasi kadang kalanya menjadi lawan diskusi, uniknya Ia mampu untuk menyamakan setiap pertanyaan dan lontaran bahan diskusi. Dan yang terpaling sering dibahas itu masalah Religius, Sejarah dan bahkan cara kehidupan budaya di daerah pada zaman dulunya. Hari ini, sang Inspirasi ku mulai pada titik dimana produktifikasnya mulai menurun karena tuntuan usia. Tapi, kebanggaan akan ku pada Nya tak kan pernah terhitung dalam bentuk apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar