Jumat, 24 Oktober 2014

Negeri Wayang Lengkap dengan Sang Dalang

Wayang kalau sekilas kita melihatnya pasti indentik dengan drama dan cerita yang mempunyai pepatah dan pitutur moral di dalam alur ceritanya.

Pemerintahan ideal menurut saya adalah pemerintahan yang mampu menjadikan rakyat sebagai kekuasaan tertingginya. Melihat realita dan faktanya hari ini, Pemerintahan kok malah ibaarat sebuah Wayang.? Seolah-olahnya ada permainan dan perencanaan terstruktur juga terencana secara sistematis. Baik dalam pelaksanaan tugas, kewajiban dan hak dalam pemerintahan. Ngerinya lagi kalau sudah ada dalang cerdas dalam pemerintahannya. Bukan hanya dalam lingkungan pusat saja sih. Hari ini "Negeri Wayang" sudah mulai masuk ke desa. Menjadi raja kecil dan menguasi dalam pemerintahannya. Ada perangkat RT, RW, LKMD dan Muspika desa lainnya.

Bukan wayang dalam cerita mahabharata, akan tetapi membuat ceritanya sendiri sesuai dengan konsep dari si dalang. Sekarang si dalang wayang sudah tidak hanya ada di dalam pemerintahan Eksekutif saja lho? hampir si dalang masuk ke dalam semua lembaga-lembaga negara.

Bukan lagi beradu karakter baik dan buruk, benar dan salah, hitam dan putih. Negeri Wayang lebih fokusnya ini pada si dalang yang cerdas. Saya pun keheranan, kok yo sampai bisa sedemikian terstruktur hingga pada akhirnya bisa merubah keadaan dalam masyarakatnya.

Dan pertanyaan dari kita adalah siapakah si dalang? hhhe
Kalau ditebak menurut kalian apa? kalau menurut saya dalang yang ada dalam Negeri Wayang ini ya si Borjuis, si Media, dan si Parpol. Dalang sesungguhnya mereka yang punya power dalam bentuk uang dan kekuasaan.

Segala bidang pemerintahan oleh si dalang sudah sediakan ceritanya secara tersturktur, jadi ada rencanaa sebelumnya. Tentunya si dalang gak semudah merencanakannya.
Mungkin bisa jadi Negeri Wayang sangat rentan dengan Politik ya.. sebab, tak zoon politicon selalu melekat dalam pribadi setiap manusia. Kata mbah Aristoteles si begitu, tinggal bijak apa enggak mengartikan makna dari pendapatnya mbah Aristoteles.

Negeri Sendiri sebagai wayangnya, dan dalangnya dari negeri orang, lucunya kok yo mau jadi wayang? kapan bisa jadi dalang yang bisa memainkan wayang :D
Lemah dan sumber daya manusia nya yang mengakibatkan hal ini menjadi semakin menjamur :D
Menjamur hingga mengakar, jadi dalang bisa menjajah secara implisit lewat si wayang, dengan dan dasar kepentingan dari si dalang dan si wayang. Kalau penonton seperti kalian ya sudah dengeri saja, makan kacangnya, dan kopinya, lalu larut dalam sendi-sendi pemaknaan klabu si dalang tadi.

Berdo'a setiap saat buat negeri tercinta :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar