Sabtu, 11 Oktober 2014

Sabtu; Horeee!!! UTS Sekolah sudah berakhir

Sekolah - Setelah seminggu lamanya perjuangan para siswa di SMP Negeri 15 Malang menghadapai Ujian Tengah Semseter dan bertepatan pada hari sabtu pukul 9.00 WIB mereka telah terlepaskan dari belenggu.
Seolah jadi penjara pendidikan bagi mereka, karena merasa banyak yang masih belum menyenangkan dan menyentuh hati dan emosional mereka.

Merefleksi dari perilaku dan kebiasaaan juga tradisi yang ada. Saya ini berfikir sambil menikmati secangkir Energen Instan, tak lagi ada kopi. Sebelum menjaga UTS di kelas. Banyak hal yang memang mereka rasakan di dalam sekolah, yang pada intinya mereka masih menginginkan kondisi bermain yang terpenuhi, kondisi sosial dimana interaksi dan hubungan mereka antar siswa dan guru yang tidak terlalu ada skat yang nampak. Kondisi dimana moral menjadi pendidikan mereka disaat ada model dan figur yang bisa mempengaruhi dan menjamin adanya kenyaman emosional dari si siswa.

Pagi hari saya menjaga di kelas 8G. Disana kondisinya ramai karena diacak dalam ruangan UTS nya, ada yang dari kelas 9 dan kelas 8 sehingga random kelas. Kondisi ini yang berdampak pada dominannya perilaku tidak terpuji dari kakak kelas karena menanggap dirinya menjadi yang paling senior dan jumlah yang banyak ketimbang dari adik kelasnya.

 foto: Suasana ruangan 14 SMP Negeri 15 Malang

Disini saya menjaga, nampak jika di foto mereka serius dalam mengerjakan UTS nya, padahal kondisi yang sebenarnya sangatlah berbeda dan ribut karena beranggapan jika kami yang menjaga pasti menyenangkan dan terkesan sangat meremehkan. Saya berada di dalam ruang 14 bersama dengan Rhegita, itupun masih belum mampu untuk mengkondisikan kelas agar tidak ribut sendirian. Sampai pada petengahan UTS ada dari guru kelas sebelah menghampiri karena ramai. Dan tak jarang pula dari para siswa yang mencari perhatian kepada saya, purak-purak bertanya dan pada akhirnya bertanya bapak asli mana, dan pertanyaan yang aneh mereka lontarkan. Saya pun memahami kondisi yang demikian, memang mereka sudah masanya untuk mengenal. Tapi penghormatan dan etika saya tetap dipergunakan. Menjaga di ruangan ini pada matapelajaran Seni Budaya

foto: Suasana ruangan 14 SMP Negeri 15 Malang

Beda kelas, berbeda suasana dan kondisinya. Setelah paginya saya menjaga ruangan 14 pada jam siang saya menjaga lagi ruangan 13 sebelah dari sebelumnya. Saya merasakan atsmofir yang berbeda, tapi tetap dalam kondisi yang sama. Ruangan yang kotor dan sangat banyak sampah dibelakang, mungkin karena penghuni di dalamnya sangat malas untuk memebersihkan sehingga damapaknya yang demikian. Merasa risi jika sudah ada dibelakang sana. Kalau suasan tetap dalam kondisi yang ramai, karena ada percampuran kelas antara kelas 8 dan kelas 9. Saya berada di ruangan ini dibantu oleh teman saya Bapak Afif pada matapelajaran Pendidikan Olahraga.

foto: setelah menjaga ruang foto bersama teman PPL dan Siswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar