Senin, 27 Oktober 2014

Pergaulan Para Remaja; Sekarang dan Nanti

foto: bareng kelas VIII F

Selepas kegiatan lesson studi yang ke 2 saya sebagai guru model pada Mapel PPKn menyempatkan untuk berfoto di akhir kelas. Selesainya saya melihat pergaulan remaja hari ini dan nantinya.
Seru sebenarnya melihat pembicaraan mereka yang masih terbilang sangat polos dan penuh dengan kejujuran tanpa ada tutupan dari segala sesuatunya. Beda halnya dengan kondisi orang tua atau orang dewasa yang penuh dengan intrik dan politisasi dalam pembicaraannya. Perkataan jujur dan apa adanya ini yang menjadi segi positif mereka yang mustinya menjadi sikap yang wajib ditiru oleh kita semua.

Pergaulan merupakan aspek yang paling kritis dalam remaja saat ini, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolahnya. Sebab sumber pembentukan sikap dan jati diri mereka sangat rentan dengan pengaruh dan kondisi lingkungan dimana mereka berada. Kuat dan lemahnya diri menjadi faktor utama yang indikator remaja ini menjadi baik atau buruk. Pergaulan dalam remaja ada pergaulannya sesama jenis maupun berbeda jenis.Bisa jadi pergaulan yang mereka pilih menjadi salah satu pergaulan yang negatif dan menjadikan sikap dan kepribadian dari remaja yang tidak patut ditiru. Karena remaja masih cenderung sangat agresif dan frontal jika kita sebagai orang yang tahu mengendalikannya. Bisa jadi, para remaja bertindak tidak senonoh terhadap remaja sejenis maupun berbeda jenis.Kita harusnya mengerti batasan dalam pergaulan remaja. Apa sajakah pergaulan dalam remaja itu? Kita simak saja beberapa hal berikut:


1. Bersifat Terbuka
Pergaulan yang sehat dan positif yakni pergaulan yang terbuka (inklusif) sehingga memungkinkan siapapun mengikuti ke dalamnya. Jika ketentuan itu tidak dipatuhi maka hal sebaliknya yang akan berlaku tidak terbuka (eksklusif). Pergaulan semacam ini sangat merugikan bagi para remaja, karena berdampak kepada menutup diri dari keberagaman dan perbedaan di dalamnya, yang berdampat pada tafsir yang merugikan.

2. Memperhatikan Tata Krama dan Sopan Santun
Hal ini yang paling sering diabaikan olah remaja saat ini, dan sangat menjadi momok bagi mereka karena para remaja masih belum mampu untuk mengendalikan diri dalam berperilaku. Banyak dari mereka yang masih jauh dari perilaku dan disikap yang baik. Terhadap orang tua, guru dan bahkan teman sebayanya. Perilaku yang sangat jauh dari tata krama mereka lakukan.
3. Disiplin terhadap waktu
Maksudnya ialah bahwa pergaulan yang baik adalah mereka yang ada didalamnya disiplin akan waktu. Tidak saling menunggu dan tunggu menunggu. Saat ada penjadwalan jam 6 pagi maka mereka yang pergaulannya baik maka ketentutan itu dipatuhi. Dan tidak menggunakan waktu secara boros dengan kegiataan yang tidak jelas arahnya.

4. Tidak bertentangan dengan etika, moral dan kepatutan sosial
Tidak jarang para remaja kali ini menjadi tauladan buruk dalam moral, etika dan kepatutan sosial yang lainnya. Pergaulan harusnya menegakan ketiga aspek itu sehingga terus berada pada dalam koridor patut untuk dicontoh oleh pergaulan remaja yang lainnya.
5. Menghormati Wilayah Privasi
Kadang kalanya dari sikap dari remaja yang selalu ingin tahu segala aktifitas dari orang lain. Seharusnya kita dalam pergaulannya selalu menghargai dan menghormati wilayah privasi ini, jadi ada kalanya benar-benar kita tidak boleh untuk ikut campur didalamnya.
6. Tanpa Ikatan
Pergaulan semacam ini membuat kita  semakin lebih luwes untuk masuk kedalamnya, karena tidak ada ikatan dan talian resmi sehingga boleh masuk dan keluar sesuai dengan kelompok pergaulannya. Batasan ini embuat remaja malah merasa lebih nyaman berada didalamnya, lebih menikmati pergaulan yang berlangsung tanpa merasa ada tekanan batin di dalamnya.

7. Tidak Mencampuri Urusan Pribadi
Beda dengan menghormati wilayah pribadi, adakalanya remaja tidak selalu ada dalam masalah seseorang dan ingin memberikan solusi, sebab kalau urusan pribadi selalu terlibat dan ikut mencampuri maka bisa menjadi hal ini menghacnurkan pergaulan yang sudah dibina dengan baik dan susah payah. Dalam faktanya banyak remaja yang pergaulannya retak karena ikut mencampuri urusan pribadi orang lain yang tujuan semulanya ingin membantu, malah menjadi penganggu. Biarkan mereka mereungkan masalah pribadinya.
8. Bukan Arena Gosip
Pergaulan remaja yang baik itu bukan mereka yang selalu berkumpul untuk membicarakan orang lain, atau berkata dalam pembahasanya baik dan buruknya seseorang. Karena menerbitkan desas desus memberikan hasrat atau membangkitkan rasa ingin tahu mereka akan tetapi kebenarnya sangat sulit untuk dipertanggungjawabkan karena hasil dari gosip tadi. Dari hal inilah yang menimbulkan reaksi emosional jika terdengar olah orang sehingga mampu merusak pergaulan.
Selamat Membacanya, :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar