Sabtu, 24 November 2018

Kooperatif; Model Klasik, Strategi Terbaik

Mengamati dinamika pendidikan dewasa ini, banyak sekali kemelut. Seperti Kurikulum, bahan ajar, dan dituntut untuk selalu PAIKEM. Yang artinya; proses pembelajaran tertuju pada Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efekif, dan Menyenangkan. Secara integritas pendidik atau pengajar diharapkan tampil sempurna di atas panggung. Tapi jika tidak ada bahan? Tuntutan itulah yang membuat sebagian pendidik dan pengajar menjadi berpikir tingkat tinggi untuk mencapai tujuan PAIKEM. Mulai dari sintaksis yang selalu disisipkan inovasi, media ajar berbasis multimedia, LKS Inovatif, Modul Inovatif, dan tentu model pembelajaran inovatif. Semua di tuntut untuk selalu ada pembaruan, kreatifitas, dan inovasi-inovasi lebih dari sebelumnya.

Kebaruan kadang membuat kita keblinger, artinya pusing sendiri. Sebab hal yang lama saja belum bisa dimaksimalkan, sekarang malah di tuntut sesuatu yang baru. Kadang sesuatu yang baru sulit diterima oleh siswa, itulah yang menjadi tantangan sekaligus peluang untuk mengembangan bahan ajar.

Rabu, 21 November 2018

Muda dan Politik

Siapa dari kita yang tidak pernah mengenal anak muda? Kata Haji Roma Irama, masa muda; masa yang berapi-api. Mungkin bang Haji ingin mentafsirkan anak muda sebagai sosok yang membara. Artinya berani melakukan resiko, tanpa memikirkan akibatnya. Apa yang di inginkan harus di capainya, di raihnya, di milikinya dalam waktu singkat. Sebab dalam diri anak muda terkumpulan hasrat yang tinggi. Belum lagi kurang pengalamannya, jadinya anak muda tidak berpikir ulang akan tindakannya.

Alasan Menulis

Kalau kalian ingin banyak membuat tulisan hal yang paling awal adalah membaca. Dengan membaca kalian akan lebih termotivasi dan bergerak untuk menulis. Kalau masih belum juga ada keinginan untuk menulis, berarti bacaan kalian masih belum banyak. Untuk itu lebih baik kalian meningkatkan membaca yang lebih dan lebih banyak lagi. Membaca bagiku adalah tahapan paling dasar untuk mampu tergerakan pada tahapan menulis. Begitulah yang akhir-akhir ini aku alami, dan sekarang menjadi sebuah kebiasaan. Rasa-rasanya kurang lengkap kalau belum menuliskan sesuatu, meskipun tidak setiap hari menulis, akan tetapi menuangkan hal remeh dalam tulisan bagiku menjadi sebuah keharusan.

Krisisnya hari ini adalah fenomena membaca. Bukan tidak ada, akan tetap sedikit, banyak pikiran praktis dari diri kita hingga akhirnya membuat menjadi manusia rata-rata. Artinya tidak memikirkan visi ke depan mau menjadi seperti apa? Itu terkait mengenai misi diri. Hanya memikirkan sekarang, dan praktis hari ini. Pertanyaan yang terlintas; dapat apa dari hasil membaca? Kalau berpikir kebermanfaat jangka pendek, dan sifatnya materialisme atau uang semata, maka gagal untuk menjadi pembaca ulung.

Selasa, 20 November 2018

Nyinyir-mu Eksistensi-mu

google
Jaman sekarang, jamannya kekacauan. Lebih lagi di bangsa tercinta. Gak kacau gimana? Coba lihat sekeliling kalian-kalian. Tengok ditempat strategi diperkotaan! Banyak akan kita temukan keanehan-keanehan orang-orang di tempat umum. Emang benar kata seorang guruku, kalau ingin berguru pada ilmu kehidupan, carilah tempat ramai. Bukan cari tempat sepi lalu kamu bertapa. Gak dapat apa-apa dari hasil tapamu. Kecuali haus dan lapar saja, selebihnya nol. Ilmu tentang kehidupan gak akan pernah sampai. Beda halnya jika kamu betapa di keramaian, akan kamu temukan betapa rumitnya kehidupan yang di isi oleh manusia. 

Macam alun-alun, buat tempat kumpul warga kota. Yang harusnya di isi dengan kegiatan-kegiatan positif kemudian berganti dengan kegiatan kumpul yang isinya banyak digunakan main game online bersama. Istilah modern anak kekinian ‘mabar’. Itu untuk pecandu game online, beda lagi sama yang ketagihan media sosial, aktivitas yang seharusnya bercakap dan bersosial akan tetapi terganti dengan gawai. Dan disinilah aku akan kaji lebih dalam dari nyinyiran orang-orang dari media sosial.

Selasa, 13 November 2018

Malas Itu Penyakit

Sakit adalah kata dasar dari penyakit. Sakit sendiri artinya merasa tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu (demam, nyeri, pilek, dan batuk). Sederhananya sakit yaitu ada gangguan yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Sehingga penyakit mempunyai arti segala sesuatu yang menyebabkan sakit. Sesuatu inilah yang aku katakan sebagai alasan penyebab terjadinya sakit.

Kalau kita dihadapkan dengan penyakit tentu dibenak kita yang paling awal terlintas adalah demam, batuk, pilek, dan flu. Tidak salah memang, secara kesehatan sakit meliputi keanehan yang terjadi dalam tubuh. Faktor yang menyebabkan sakit inilah yang dikatakan penyakit. Kalau kita sakit karena flu dan batuk, hal ini bisa disebabkan karena bakteri atau virus yang masuk di dalam sistem pernafasan kita. Ada gangguan di daerah paru-paru dan sekitar hidung. Itulah yang menyebabkan sistem kekebalan dalam tubuh menurun, akhirnya si bakteri dan  si virus inilah yang mengakibatkan sakit.

Minggu, 11 November 2018

Bukit Doho Indah Tiron Kediri

Minggu kemarin adalah hari minggu yang panjang. Walaupun malam minggunya aku belum bisa keluar, akan tetapi semua terbayarkan dengan digantikannya agenda untuk berliburan ke salah satu tempat di sebelah barat Malang, yaitu Kediri. Seperti cerita sebelum-sebelumnya, aku melalui perjalanan dari Malang ke Kediri dengan menggunakan kendaraan roda dua. Ya, dan perjalanan ku lakukan di pagi hari. Alasannya sederhana, pertama menghindari macet dari pengguna jalan, dan kedua untuk mendapatkan waktu yang relatif lebih lama sewaktu ada di lokasi Kediri.

Dan seperti biasanya, aku ditemani oleh Silviana Noerita disana. Dengan berbekal alat komunikasi berupa whatsapp membantuku untuk berkomunikasi secara rill time. Tapi tentu tidak hanya whatsapp saja, akan tetapi juga menggunakan jasa berbayar melalui telepon manual biasa. Perjalanan kemarin aku lakukan sekitar pukul setengah delapan lebih. Dan selama perjalanan dari Malang sampai Kediri lancar. Aku janjian dengan Silviana Noerita untuk bertemu di salah satu masjid besar yang berada di Kabupaten Kediri, tepat lokasinya di Masjid Agung An Nur Pare Kediri. Nah, setelah beberapa saat aku cek lokasi masjid itu dengan menggunakan google maps, dan alhmdulillah aku temukan lokasinya. Ternyata lokasinya sangat strategis, selain itu dibuka 24 jam. Biasanya banyak masjid-masjid sekarang ini sangat protektif dalam hal jam berkunjung. Dibuka hanya jika melakukan aktifitas ibadah, misal duhur jam 12.00 sampai jam 13.00 siang hari. Selepas dari jam-jam itu, untuk kemudian di tutup kembali. Karena pagar yang begitu rapatnya, mungkin karena alasan takut ditempati sebagai tempat tidur atau apalah, yang jelas masjid macam itu aku sungguh sangat tidak sukai.