Sakit adalah kata dasar dari penyakit. Sakit sendiri artinya merasa tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu (demam, nyeri, pilek, dan batuk). Sederhananya sakit yaitu ada gangguan yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Sehingga penyakit mempunyai arti segala sesuatu yang menyebabkan sakit. Sesuatu inilah yang aku katakan sebagai alasan penyebab terjadinya sakit.
Kalau kita dihadapkan dengan penyakit tentu dibenak kita yang paling awal terlintas adalah demam, batuk, pilek, dan flu. Tidak salah memang, secara kesehatan sakit meliputi keanehan yang terjadi dalam tubuh. Faktor yang menyebabkan sakit inilah yang dikatakan penyakit. Kalau kita sakit karena flu dan batuk, hal ini bisa disebabkan karena bakteri atau virus yang masuk di dalam sistem pernafasan kita. Ada gangguan di daerah paru-paru dan sekitar hidung. Itulah yang menyebabkan sistem kekebalan dalam tubuh menurun, akhirnya si bakteri dan si virus inilah yang mengakibatkan sakit.
Jika kita putar haluan kepada kontek isi penyakit yang berbeda, maka ditemukan penyakit yang tipenya ada dua versi. Menurutku setidaknya demikian, pertama adalah penyakit jasmani yang contohnya seperti yang diuraikan secara ringkas diatas. Dan kemudian yang kedua adalah penyakit rohani. Nah, disinilah kita selalu dihadapkan dengan yang namanya penyebab sakit, akan tatapi tidak nampak di layar Microskop yang ada di laboratorium. Memang secara lahir, manusia di cipta dengan dua kodrat yang melekat. Yakni makhluk berakal dan makhluk bernafsu, itulah kenapa manusia bisa sakit di akal dan nafsunya. Sehingga pikirannya keruh, dan terkontaminasi secara cepat untuk berpikir buruk mengenai segala sesuatunya
Contoh, banyak ditemukan akhir ini adalah fenomena kabar bohong. Dan itu cepat masuk kedalam benak pikiran masyarakat kita. Disnilah lahir generasi muda yang reaktif. Reaktif maksudnya cenderung langsung merespon rangsangan yang memungkinkan dia untuk berkomentar secara langsung, tanpa berpikir sejenak. Hanya mengandalkan kemampuan berpikir secara naluriah saja, jatuh akhirnya. Pada dugaan untuk menjurus kepada keburukan. Itulah salah satu contoh penyakit rohani yang pusatnya di hati manusia.
Malas salah satu penyakit yang paling kronis. Dia menghantui, bahkan virus pun kalah dengan yang namanya penyakit malas ini. Hampir setiap individu memiliki penyakit dengan nama malas, tak terkecuali aku. Biasanya timbul di waktu yang sangat genting, ketika dihadapkan dengan problem masalah yang banyak. Waktu yang sedikit, dan beban kerja yang massive menjadikan penyakit ini timbul dengan sangat berat dan besar. Akhrinya hanya memberikan suatu yang tidak baik bagi kehidupan diri, dan masyarakat sekitar. Itulah kenapa kita melihat banyak berkeliaran anak muda dengan berbagai macam latar belakang pendidikan, profesi dan pekerjaan berkumpul dengan satu wadah. Lalu membuat komunitas mabuk, dan bermain game online secara massivenya.
Ini awal mula penyakit malas itu timbul, sebenarnya malas adalah penyakit yang bisa dilawan, dan sangat mudah untuk mengatasinya. Tinggal seberapa niat dan mampu untuk melawan penyakit itu. Dengan bermain mobile lagend adalah benih malas paling awal yang akan di rasakan manusia. terlebih generasi muda penerus kita, hanya terpaku dengan layar kaca dan asik dengan smartphone yang terinstall game itu. Kemudian tebius dan langsung menjadi sifat pemalas dalam melakukan kegiatan. Dan cenderung menyendiri, akhirnya bisa membawa dambak meluas, akan tetap ketika dihadapkan dengan kondisi yang di senanginya. Maka akan merespon dengan positif. Biasanya malas di barengi dengan penyakit rohani lainnya. bisa berupa sifat individualis, pemarah, dan sensitif dalam perilakunya.
Hal itulah yang membuat sebagian orangtua kesusahan untuk mengobati penyakit yang kronis pada anak-anak kita. Yang katanya penerus generasi, akan tetapi perilaku malas masih menjadi hal yang ditakuti di akhir-akhir ini. Memerlukan pendekatan, dan sedikit dorongan pemaksaan untuk merubah nilai dari sifat yang berupa penyakit malas tadi. Cara yang paling sederhana dengan memberikan aktivitas dan jadwal yang padat pada diri anak, dengan demikian anak akan dilatih untuk memenuhi kewajiban dan belajar untuk hidup bertanggungjawab. Karena sulit untuk merubah sifat, kalau tidak ada paksaan dan dorongan yang kuat dari tiap diri anak lebih lagi motivasi dari orangtua.
Penyakit ini aku rasa sudah menyebar luas, setelah masuk dunia teknologi informasi. Dimana kemudahan sudah mudah di dapatkan, dan akhirnya anak pun larut dalam kecanggihan ini. Semua tergantikan perannya oleh robot, dan itulah yang membuat malas menjadi penyakit kronis. Dampak dari malas akan berujung pada kematian, karena cenderung tidak mau bergerak dan bengkak pada tubuhnya. Karena jarang olahraga dan asik duduk di layar komputer atau hanpone yang di genggamnya. Itulah kenapa dari sekian juta orang hanya beberapa yang bisa berinovasi dan keartif dalam melalui kehidupan. Selebihnya hanya bisa bicara, duduk, dan bermalas-malasan. Lebih suka menjadi pengikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar