foto bareng |
Mulanya janjiannya tidak ke tempat ini, tepatnya pada hari Rabu tanggal 5 November 2014. Semula janjinya ingin membantu saya dan teman-teman PPL untuk ngecat Mural disekolah. Dan karena datang yang sedikit terlambat sehingga teman-teman PPL yang lain sudah mulai pulang ke kontrakan dan kost nya masing-masing.
Ya, secara kita sudah stay disekolah mulai pukul 8.00 pagi sampai jam 16.00 sore. Tapi saya pamit pulang jam 13.00 begitu untuk makan dan istirahat baru kembali lagi bersama si yang dipoto itu untuk kesekolah.
Lalu, karena sudah terlanjur janji jadi kita berangkat ke sekolah. Bertemu siswa disana malah di cie-cie kayak anak kecil. Dan besoknya saya ditanya sama siswa saya yang penasaran siapa kemarin yang dibonceng. Fokus lagi pada ceritanya ya!! Setelah sempat kesekolah langsung belok arah dan mecari tempat tujuan yang lain karena sudah kadung keluar bareng. Tanpa pikir panjang saya mengusulkan untuk pergi ke tempat pertemuan kita dahulu. Yap, Desa Jatisari Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Disini Desa pengabdian KKN kami, dan sekaligus saya bisa bertemu dengan orang yang dipoto.
Berangkat kira-kira sudah pukul 16.10-an dari arah Malang menuju ke tempat pertemuan kita. Sebagai saksinya, dipertemukan disini sekaligus bisa bernostalgia dan mengenang romantisme pertemuan yang kurang lebihnya 6 bulan lalu. Pertemuan awalnya sih biasa saja, layaknya teman pada umumnya. Pas pertama kali tanya masalah hubungannya, malah dijawab kalau dia pernah ditinggal pergi kekasih hatinya karena kecelakaan, hingga maut memisahkan kisah cinta mereka, hicks dalam hatipun langsung muram. Begitu tragis kalau mendengarkan ceritanya, jadi saya waktu itu langsung pergi meninggalkan qorum yang isinya mendominan para ibu-ibu PKK.
Balik lagi keceritanya yaa!! Kira-Kira pukul 17.10-an saya sampai di Desa Jatisari, lalu bertemu dengan anak-anak sana yang senang bermain diposko kami dan teman bermain layang-layang. Musim layang-layang di desa itu membuat saya bersemangat untuk turut meramaikan kegiatan warga, sebab yang ikut bukan hanya dari anak-anak desa, tapi ada pemuda dan bahkan orang dewasa dari desa ini. Inilah wajah mereka pada saat pertemuan di hari rabu kemarin.
foto bersama anak desa Jatisari |
Rabu lalu kami sempatkan foto bersama, meski tidak pakai tripod ataupun tongsis tapi tetapi bisa ngeksis. Mereka bertiga yang sering mengajak kami sewaktu KKN disini untuk main layang-layang. Awalnya dijalan cuman bertemu dengan Riko, lalu riko ngajak teman-temannya. Jadi kumpul berlima deh.
Mereka saksi romantisan kami waktu itu, tapi selayaknya anak yang masih baru menginjak usia 10 tahun masih belum tahu romantisan itu apa, pacaran apa, hhe. Atau saya yang salah, bisa jadi malah mereka yang lebih paham. :)) Dan ternyata diusia yang sudah duduk dikelas 4 SD mereka ada yang masih belum bisa untuk membaca, kasian ya hhiiii. Harus berusaha untuk membaca, jangan sampai buta aksara sudah tahun 2014 gak zamannya lagi belum bisa baca.
Enam bulan yang lalu sawah tempat kami bermain sangat tandus dan masih belum ada padi yang menghijau, dan setibanya kemarin malah hal yang berbeda terjadi. Abrakadabra, disulap menjadi hijau tulen serasa nyaman dipandangan mata. Hampir menjelang magrib saya menyuruh mereka untuk kembali kerumah masing-masing. Biasanya kalau anak kecil tidak disuruh pulang malah nanti gak pulang-pulang.
Setelah puas berpetualangan di sawah kenangan masa itu, kami melanjutkan perjalanan untuk pulang. Tapi sebelumnya kami mampir ke masjid dekat dari posko kami mengabdi. Sekitar pukul 18.30an kami melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kost masing-masing untuk istirahat karena pagi dan siangnya saya melakukan aktivitas rutin seperti biasanya. Jadi namanya jiwa dan raga butuh istirahat, apalagi sekarang ini masih dalam kondisi sakit dan tidak enak badan (flu dan pilek).
Bersambung :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar