Surga, benar yang sering kali orang idam-idam kan saat didunia maupun telah berada di akhirat nantinya. Kali ini saya cuman ingin merangkum sebagian kecil dari sebuah film Surga yang Tak di Rinduhkan.
Cerita yang
dibawakan seorang lelaki yang bernama Prasetya, hidup seorang diri karena
diusianya yang masih belia, ia ditinggalkan ibunya. Dan pada saat itulah dia
yatim dan dibesarkan oleh orang disekitarnya. Kehidupan Pras pun berjalan terus
menerus, dia ditemani oleh kedua sahabatnya yang setia. Hingga pada suatu hari
ia kembali bermimipi tentang kejadian meninggal ibu kandungnya di dalam mobil
yang ia naiki bersama teman-temannya. Kejadian teramat haru inilah yang menjad
pelajaran buat kita agar selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan
kepada kita karena masih memiliki orang tua yang utuh. Dan akhirnya Pras
terbangun dan disuruh temannya untuk menyetir mobilnya di Jogja sana, dan pada
saat melihat kaca spion, Pras mendapati anak kecil yang menggunakan sepeda
terjatuh dan akhirnya ia membantu dan menolongnya.
Kemudian, dia
mengantarkan anak tersebut namanya Hasbi ke sekolahnya. Disinilah mulai bibit
cinta timbul dari seorang anak yatim Prasetya hingga tertarik dengan Arini guru
dongen disekolah. Hingga pada pertemuan pertamanya menarik dan memantapkan
hatinya untuk menikahi Arini. Kehidupan mereka berangsur-angsur bahagia sampai
akhirnya dikaruniai putri cantik yang bernama Nadia. Sosok peri dan tuan putri
yang selalu menenagkan hati mereka berdua. Dan hingga suatu hari, Prasetya
mendapatkan proyek untuk pembangunan jembatan, sehingga harus sering keluar dan
memasrahkan Nadia, peri kecilnya kepada Arini Istri tercintanya. Diperjalanan
Pras merasa aneh, ada mobil yang mengendarai dengan buru-buru dan ingin
menyalip mobil yang Prasetya gunakan. Dan pada saat menyalip mobil yang
ugal-ugalan tadi terpelosok kedalam jurang. Pras pun menghentikan laju
mobilnya, dan mengecek apa yang terjadi pada pengemudinya. Pras pun membantu
pemngemudi tersebut dan menghantakannya ke Rumah sakit, dari data yang
ditemukan masih belum ada kepastian siapa nama pengemudi tersebut.
Dokter yang
menangani pasen sekaligus pengemudi mobil tadi memberikan tindakan, dan keluar
untuk memberikan berita bahwa harus dilakukan oprasi sebab ibu tersebut sedang
mengadung. Pras kebingungan menghadapi situasi yang demikian, dan pada akhirnya
dia beranikan diri untuk bertanggungjawab atas pembiayaan yang akan
ditanggungnya. Beberapa saat saat menunggu oprasi berlangsung, suster seketika
itu keluar dan memberikan handphone untuk Prasetya hubungi. Semua kontak yang
ada di dalam HP nya hanya sedikit saja, dan panggilan terakhir yang di telfon
Pras ternyata tidak aktif. Kejadian anehpun terjadi, Pras tidak sengaja melihat
video buatan Mierose yang ditinggalkan ibu dan ayahnya. Kejadian yang juga
dialami oleh Pras membuatnya larut dan kalut dalam emosionalnya sendiri. Hingga
dokter pun selesai mengoprasi Meirose dan memberikan berita bahwa keduanya
sehat dan baik. Pras yang mengharapkan dapat anak laki kedua, dan hal ini
kesampaian. Ditanya Pras oleh suster yang menangani anak Mierose dan menanyakan nama dari anak
tersebut siapa? Akhirnya bersamaan melihat perempuan sholat dan ladfal
Muhammad. Anak Mierose dinamai Akbar Muhammad.
Selang beberapa
menit, Pras ingin melihat keadaan Meirose. Saat ditemui di kamarnya, dia tidak
mendapati keberadaan Meirose di sana. Kepanikan pun terjadi, mencari dan
mencari hingga Pras menenumkan Meirose diatas Gedung rumah sakit yang ingin
melompat. Pras memberikan pengertian, bahwa dirinya juga sama dengan dia yang
telah ditinggalkan kedua orang tuanya, hingga menjadi Yatim. Tekat yang
dilakukan Mierose pun tidak terbentung, akhirnya dia berusaha melompat, sebab
sudah frustasi dengan kehidupan yang ditinggalkan ibunya bunuh diri dan ayahnya
meninggalkan ibunya entah kemana. Pras berhasil memegang tangan Mierose dan
bersumpah untuk menikahinya agar kehidupannya nanti tidak sendiri lagi. Niat
baik Pras adalah niat yang diridhoi Allah, sebab tak ada niat selain membantu Mierose.
Akhirnya Pras dan Mierose menikah dan
menjadikan dia menjadi Muslim. Pernikahan ini tidak diketahui oleh Arini istri
Pras anak dari Nadia.
Suatu hari, Arini
menelpon suaminya yang sedang perjalanan pulang kerumahnya. Dan menanyakan
sedang ada dimana? Dan Pras menjawab ada diperjalanan pulang. Setibanya
dirumah, Pras mendapati banyak orang-orang yang menggunakan pakaian hitam
layaknya ada berita duka kematian. Kepanikan Pras pun menjadi-jadi. Dia
langsung menerobos masuk kedalam dan melihat ayah dari Arini istrinya
meninggal. Dan bersamaan dengan itupula, Arini dan Ibunya mendapati istri kedua
Ayah Arini tiba dan menangisi kepergiannya bersamaan dengan Ayahnya.
Ketidaksudian Arinipun memuncak, kenapa Ayah yang dicintainya malah melakukan
poligami. Dan bersamaan itupula, Arini berbicara kepada Pras suaminya untuk
setia menemaninya dan tidak melakukan poligami seperti yang dilakukan
ayahandanya.
Hingga suatu
ketika, Arini mendapati Pras suaminya membeli obat untuk Akbar anak Mierose.
Kemudian Arini menghubungi nomor telfon yang tertera di Bon milik Pras
suaminya, sebab ia curiga dengan Bon yang didalamnya ada Bon Atas Nama Akbar
Muhammad Prasetya. Pada saat di telfon, yang mengangkat ternyata Pras, Arinipun
sedih dan tak menjawab sepatah katapun. Dengan sigap, dia melajukan mobilnya
untuk mengunjungi lokasi Akbar anaknya. Di depan pagar rumahnya, Arini
mendapati Pras suaminya dan Mierose dan Akbar. Dengan rasa cemburunya yang
sudah terpendam sejak pertama di hubungi dengan telfon akhirnya terlepaskan juga.
Saat Pras pamit untuk kerja pada Mierose, langsung Arini melajukan mobilnya ke
depan rumah Mierose. Masuk kedalam rumahnya dan terjadilah pertikaian. Rasa
bersalah Mierose pada saat itupun menjadi-jadi. Hingga ia menelfon Pras untuk
memberitahukan kabar ini padanya. Mitting yang dilakukannya seketika itu Pras
tinggalkan, dan langsung mengunjungi istrinya Arini. Arini yang tidak terima
akan perlakuan suaminya berucap “kamu telah sempuran merusak dongeng yang kita
buat”. Dengan melihat koper yang sudah siap dan untuk pergi. Pras berusaha
mencegah dan menenangkan Arini yang hari ini sedang kalut kalau suaminya sedang
poligami. Apakah ini Surga yang Tak di Rinduhkan?
Semoga kisah ini
memberikan pengalaman bagi kita agar membagi hati tidak bisa serta-merta,
walaupun niatnya membantu orang yatim. Akan tetapi ketidakikhlasan jelas
adanya. Semoga saya nantinya bisa mengalami kisah yang demikian dramatis
seperti Surga yang tak di Rinduhkan hehehehee :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar