Salam hangat. Pasti kalian sudah tau
apakah itu catur? Permainan yang menggunakan pikiran dan strategi untuk
membunuh lawan dengan cara skak rajanya. Bahkan sebagian orang bosan dengan
permainan ini, membuang waktu dan membosankan. Sebab langkah yang digunakan
hanya itu-itu saja. Akan tetapi beda halnya buat mereka yang senang dan gemar
main catur.
Kalau boleh mengambil filosofis dari
permainan catur saya akan membahasnya di sini.
Hidup seharusnya memiliki strategi
untuk melangkah. Kalaupun harus menggunakan raja untuk sukses kenapa tidak? Yang
terpenting ialah jangan sampai lalai dan kalah dalam perlawanan dengan lawan
mainmu yakni alam dalam kehidupan.
Dalam hidup sudah semestinya kita
memikirkan langkah kedepan kedepan dan kedepan. Ibarat langkah catur sudah bisa
ditebak bagaimana cara mencari peluang langkah terbaik agar aman dari serangan
lawan. Hidup pun sama saat berada di bidak catur, haruslah ada pengorbanan yang
dipertaruhkan. Asal mendapatkan peluang sukses dan tercapainya tujuan. Saat
sering halnya dalam permainan catur kita mengorbankan hal besar untuk
mendapatkan peluang dan langkah pasti ini. Strategi itulah yang kita kenal
sebagai siasat untuk menjalankan sesuatunya. Strategi timbul dari sebuah
pemikiran yang mendalam. Tidak semerta strategi muncul dengan sesaat, kalau
langkah dalam strategi salah maka hasilnya akan salah pula.
Begitu halnya
mencari peluang dalam hidup yang tidak akan lepas dari strategi untuk mencapai
tujuan.
Percaya diri dan tidak mudah terhasut
orang lain merupakan cara yang juga penting untuk memenangkan permainan catur.
Sering kali saya yang pengalaman bermain catur terhasut dan kurang percaya diri
pada saat melangkah. Padahal kunci utama dari munculnya strategi tadi tidak
lain adalah percaya diri. Kadang dalam hidup strategi bisa runtuh dengan rasa
kurang percaya diri, peluang yang tadinya sudah nampak akan sia-sia apabila
percaya diri kurang. Intinya ialah setiap langkah kita selalu di huni dengan
rasa optimisme dan tak mudah termakan omongan apalagi hasutan orang.
main catur biasanya kalau dipaksa anak untk jadi lawan, aku cuma bisa cara jalannya aja belum bisa mengatur strategi
BalasHapushihihhi,, namanya juga proses belajar :D
HapusSemoga mampu mengatur strateginya nanti Bu Lidya Fitrian. Aamiin :)