me and deka |
Kali ini, saya akan sedikit bercerita tentang kawan lama saya, sebenarnya tidak sebegitu lama. Hanya saja karena tidak sering jumpa jadi dianggap lama. hehehhehe. Kira-kira bulan januari yang lalu, sewaktu saya ada dirumah dan menghubungi salah satu teman kampus saya dulu, namanya Deka Rahman Hakim. Kalau boleh sedikit primodial nih, dia adalah sosok pencinta orang-orang sekitaran wilayah timur utamanya kawasan pantura. sebab dari catatan sejarah yang saya temukan setelah sekian lama bersama Deka ini, rata-rata hubungan percintaan yang menjadi topik dan bahasan dalam percakapan. Dan lagi-lagi, semua yang di ceritakan seolah wujud drama, sandiwara yang ia perankan lalu jatuh kedalam jurang kegelapan. Kasihan sebenarnya, banyak pengorbanan lalu ditinggalkan pergi. Sebenarnya saya juga berfikir, kenapa bisa perempuan meninggalkan dia?apakah ada yang salah dengan kepribadiaan? atau malah kesalahan pada fisiknya? sepertinya bukan keduanya. hihihihihihi
Deka kemarin menceritakan sosok vivi pacar terakhirnya yang telah di tinggalkannya. Dia bercerita kepada saya seolah semua kesalahan datang pada vivi mantan pacarnya. Perjuangan dan pengorbanan yang dia lakukan dan ketulusan cintanya, sampai pembelaanya untuk memperkenalkan dengan kedua orang tuanya. Usaha yang dilakukan merupakan bentuk keseriusan, sampai pengorbanan berbentuk materi sekalipun. Saat bersama vivi, kalau ada kesusahan pasti dibantunya. Mulai dari kost yang belum diperpanjang sama deka dibantu membayarkan biaya kostnya, kalau dia bilang ke saya harga 300 ribu perbulannya. Lanjut ceritanya saat vivi kena penyakit mata ikan, lalu Deka menyarankan untuk melakukan oprasi ringan dan dia bilang semua biaya akan ditanggungnya. Deka pun berucap kalau dia bayar 100 ribu untuk pembiayaan oprasinya.
Waktupun berjalan terus menerus, setalah vivi kembali ke kampung halamannya. kemudian bertepatan dengan pergantian tahun baru, kawan lama saya ini di Putuskan sepihak. Mulanya sering lama balas pesannya, mulai singkat balas pesannya, dan pada akhirnya berujung pada perpisahan. Semoga Deka bisa tabah menahan perihnya hubungan asmara. Muv ya Bro :D
Maaf cuhatmu kutulis di Blogku. Paling tidak bisa menceritakan kembali nantinya.
Diumbar hihi
BalasHapusUdh nikah, ndk papa. Biar jd sejarah deka. Heuheu
Hapus