Salah satu tujuan utama pemanfaatan teknologi adalah agar guru bisa mengelola pembelajaran aktif. Mengaktifkan segala sumber daya belajar demi tercapainya tujuan belajar itu sendiri.
Kalau seorang guru menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran tetapi hanya gurunya saja yang aktif, maka bisa jadi media itu hanya buat dirinya sendiri. Bukan untuk proses pembelajaran. Media pembelajaran yang berkualitas adalah yang dapat mengaktifkan tindakan belajar siswa. Disinilah satu nilai penting bahwa guru harus memahami konsep pembelajaran aktif. Apa sih pembelajaran aktif itu? Aku punya beberapa pandangan, silakan disimak. Beberapa pandanganku bisa benar atau bahkan keliru.
1. Inti pembelajaran aktif pertama adalah: “ ORIENTASI BELAJAR ADALAH KOMPETENSI SISWA ”
Siswa terlibat aktif dalam setiap pembelajaran melalui prinsip-prinsip: Interaksi, Komunikasi, Refleksi dan Eksplorasi. Artinya kita melaksanakan proses belajar bersama siswa bukan hanya bertujuan menghatamkan materi di buku dan LKS. Tetapi lebih berorientasi kepada kompetensi setelahnya, yaitu bagaimana siswa betul-betul menguasai materi tersebut dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupannya.
Oleh karena itu sudah menjadi keharusan bahwa dalam setiap pembelajaran harus melibatkan siswa. Libatkan siswa dalam berbagai praktikum, pengamatan, diskusi dan meningkatkan skil mereka. Ajak siswa berinteraksi dan berkomunikasi yang dapat membuat mereka nyaman dalam belajar. Berikan pengalaman belajar yang benar-benar dapat meningkatkan kompetensinya.
Guru juga perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplor dirinya, merefleksikan dirinya dan jujur atas siapa dirinya. Siswa perlu memahami dirinya sendiri sejak awal, sehingga ketika mendapatkan materi pembelajaran akan mudah diserasikan dengan cara dia memahami kehidupannya. Dengan begitu, tindakan belajar yang guru ambil berdasarkan kebutuhan dan kesadaran siswanya. Siswa memahami tujuan utama dari materi yang dipelajarinya, bahwa tujuan akhirnya adalah sebuah kehidupan yang berkualitas untuknya.
2. Inti pembelajaran aktif kedua adalah: ” SISWA BELAJAR DENGAN CARANYA SENDIRI “
Guru mendorong dan memotivasi siswa untuk menemukan, menggali informasi, berdiskusi, mengemukaan gagasan, berfikir kritis dan memecahkan masalahnya sendiri.
Kadang sebagai guru, kita terlalu memposisikan anak sebagai anak-anak dalam persepsi kita saja. Padahal kalau kita mengajar 30 anak dalam 1 kelas, berarti kita sedang berhadapan dengan 30 macam anak dengan 30 karakter dan kompetensi yang berbeda.
Setiap anak adalah pribadi unik, maka dia juga punya cara belajar yang berbeda-beda. Memaksakan metode pembelajaran yang sama untuk semua anak berarti juga memaksa anak menjadi sama. Tentu saja ini menyalahi kodrat kecerdasan yang dimiliki masing-masing anak.
Selaku guru, maukah kita membuka diri terhadap keunikan cara siswa belajar. Atau kita tetap menganggap bahwa cara kita mengajar adalah yang paling tepat, paling benar, sudah teruji puluhan tahun, dan pasti berhasil? Maka pembelajaran aktif mengidealkan guru untuk mendorong/memotivasi siswa menemukan "nilai" dalam setiap pembelajaran dengan cara yang asyik dan nyaman menurut siswa itu sendiri.
Nah caranya dapat ditempuh dengan berbagai hal, seperti berdiskusi, mengemukakan gagasan dan juga mengajak siswa memecahkan serta menyelesaikan masalahnya sendiri.
3. Inti pembelajaran aktif ketiga adalah: ” PEMBELAJARAN DILAKSANAKAN SECARA REALISTIS “
Pembelajaran mencakup semua aspek bakat, minat dan potensi siswa yang termanifestasi dalam aspek visual, auditorial, dan kinestetik. Aku sempat bertanya kepada sesama kolega guru, kurang lebih begini; Jika Anda seorang guru yang akan menjelaskan materi tentang struktur lapisan tanah, apa yang akan Anda lakukan agar siswa benar-benar paham bahwa tanah itu disusun oleh berbagai lapisan?
Kalau Anda menyampaikan materi tentang lapisan buah apel, tentu gampang saja Anda membuat metode pembelajaran yang realistis. Tinggal bawa buah apel ke kelas, dikupas, dan siswa diajak mengamati atau praktikum mengupas juga. Jangan lupa diajak makan buah apelnya juga, jadi Anda bawa apelnya sekarung. Tapi bagimana kalau lapisan tanah?
Tidak mungkin Anda akan mengajak siswa menggali ke dasar bumi bukan? Paling Anda bisa mengajak siswa ke bukit, bekas galian, atau struktur tanah yang bisa menjelaskan itu. Tapi akan lebih mudah jika Anda memiliki materi berupa audio visual tentang struktur bumi tersebut. Ajak siswa mengamati film yang Anda sajikan, berikan pengalaman yang mendekati realita. Disinilah teknologi sangat berperan penting dalam pembelajaran yang mendekati kenyataan terlebih untuk memahami objek-objek yang sulit dijangkau oleh fisik kita.
Anda tahu kan teknologi virtual reality?, wow it's amazing.
4. Inti pembelajaran aktif keempat adalah: ” GURU ADALAH FASILITATOR PEMBELAJARAN “
Guru kreatif menggunakan strategi belajar yang dapat memenuhi fasilitas dan sumber belajar serta dapat memotivasi semangat dan keberhasilan belajar siswa.
Pembelajaran aktif menempatkan guru sebagai fasilitator, guru diidealkan bisa menyediakan segala sumber belajar yang memadai. Di dalam kelas, guru dan siswa bekerja sama untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Guru menfasilitatori kebutuhan siswanya. Sementara siswa terlibat aktif dan penuh semangat untuk belajar bersama gurunya.
Guru dituntut untuk kreatif menciptakan inovasi pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan siswanya. Kemampuan peserta didik yang berbeda-beda akan menyebabkan daya tangkap yang berbeda pula. Oleh karena itu guru perlu menggunakan strategi dan menyediakan fasilitas pembelajaran yang memudahkan setiap siswa untuk menerima dan mempelajari materi dari gurunya. Apakah bagi Anda itu sulit? Ingat! Rubah dulu mindset Anda.
Catatan:
“DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG SULIT, YANG ADA ADALAH TINGKAT KEMUDAHAN YANG BERBEDA-BEDA”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar