Hallo, Kali ini aku berbagi cerita random. Sebenarnya cerita random ini terinspirasi dari spontanitas apa yang aku lihat, dan nge-hits dalam pikiranku. Tapi ini lah yang akan aku bagikan buat kalian semuanya. Kan jadi manusia itu paling tidak ada karya yang bisa dibaca, atau dilihat buat orang-orang disekitarnya. Syukur lagi kalau bisa memberikan inspirasi buat semua orang.
Oke, Kita mulai tulisannya random-nya. Semua berawal dari realitas hidup hari ini. Kenapa aku angkat dari fenomena sekarang? Karena aku melihat adanya perkembangan industri tekonologi ke-4 negara Indonesia, ya! Negara kita ikut bermain dalam industri dunia. Kalau dulu kita dalam masa transisi. Mulai dari penjajahan, transisi pasca penjajahan, pencarian jati diri sampai reformasi sekarang ini. Dan tentunya, dulu masih belum pandai secara sumber daya manusia.
Baik, kalau kalian mengamati. Dari setiap abad dan masa, pasti ada yang namanya musim di zamannya. Kalau melihat ini tentu ada pengaruhnya dengan nilai-nilai yang hidup dari manusia-nya. Dulu masih belum begitu banyak nilai dari luar yang masuk ke negara kita. Hasilnya, tidak begitu berdampak pada perubahan pengetahuan dan pola pikir manusia. Ya! memang, dulu peradaban dunia hanya berfokus pada industri mekanik dan otomotif. Gunanya apa? Untuk membantu mempercepat jalannya sistem ekonomi dunia.
Gini aja deh sederhananya, kalau di negara kita lebih berkembang pesat infrastrukturnya, otomatis tingkat perekonomiannya semakin maju. Sebut saja kendaraan, dan jalan. Jadi semakin baik dan semakin mudah akses jalan juga kendaraan akan berdampak mudah untuk mencapai sistem ekonomi. Lalu kita pakai logika terbalik, kalau ndak ada kendaraan, kalian jalan kaki untuk sampai kepada konsumen yang jauhnya 10 kilometer, dengan infrastruktur yang jelek, apa itu akan menghambat proses perekonomian? Pastinya. Jadi jangan salah, kalau negara maju di dunia tentu mampu menyeimbangkan antara pembangunan manusia dengan pembangunan infrastrukturnya.
Kalau kita beranjak ke peradaban yang sekarang, bukan tidak ada lagi industri mekanik dan otomotif. Akan tetapi pergantiannya tidak berfokus di sana, di era industri ke-4 kita lebih mudah untuk terhubung. Jadi untuk terkoneksi antar manusia jauh lebih cepat, dalam hitungan detik kita bisa langsung terkoneksi. Inilah yang menjadi titik kemajuan dari industri ke-4 hari ini.
Aku bilang hal ini relevan dengan apa yang ada sekarang, dan hal itu aku pikir semakin memanjakan pola kehidupan. Seolah hidup lebih muda dan gampang, hanya bermodalkan koneksi jaringan kita telah memulai bisnis dalam ekonomi. Jadi promosi macam iklan di pinggiran jalan jauh lebih tidak diminati. Karena generasi dan peradabannya jauh berbeda. Dengan daring semuanya akan jauh lebih mudah.
Tak terkecuali dalam dunia pendidikan, semakin maju industri komunikasi, maka sebagai konsekuensi guru wajib mengembangkan pemikiran yang sejalan dengan hal itu. Dan munculnya bukan dari generasi tua, sebaliknya generasi muda. Dan tentu dengan didukung dengan modal yang banyak. Karena tidak mungkin memulai sesuatu yang inovatif dan kreatif tanpa ada dorongan modal yang baik. Karena dibalik itu semua hasil akhirnya adalah bisnis.
Kebayang gak? Kalau belum, aku akan membantu mengulas sedikit. Karena semuanya terkoneksi dengan internet dan disinilah menjadi ladang untuk menerima uang. Bagaimana tidak? Peluang penduduk yang besar tentu ini memberikan nilai tambah, terutama bagi mereka yang bergerak di industri kreatif.
Kampus pun aku lihat juga sama, semakin gencar memuat hasil dan prestasinya di media sosial maka dialah yang semakin diminati. Punya akun instagram pribadi, diisi setiap hari dengan kegiatan dan olah editing yang mantap. Pasti bikin ngiri kampus-kampus lainnya. kalau admin dari media sosial kampus hanya berisikan hal yang formal dan kaku, jadinya hanya sebatas berita yang layaknya koran (surat kabar). Bagiku tak jauh beda dengan agenda jurnalistik, padahal kalau kita jauh menilai media sosial, itu memberikan sejauh mana eksistensi dari sebuah badan atau lembaga, konteks dari sini termasuk kepada bisnis.
Kemudian, ujung-ujungnya bisa dimanfaatkan sebagai media bisnis. Sekalipun berbasis akun kampus atau apalah, kalau penyajian dari kreatifitas dan inovasinya baik akan membuat lebih menjanjikan untuk mengalirnya cuan. Inilah yang perlu kita manfaatkan, karena sejatinya peluang ada dimana-mana. Inilah yang bisa aku katakan sebagai ujungnya adalah bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar