Kamis, 12 Juli 2012

Politik Idaman ; Sebuah Mimpi Masyarakat

   
    Banyak sebagian dari kalangan masyarakat yang belum memahami dan mengerti mengenai apa sebenarnya politik itu. Dan kecenderungan dari mereka yang mengerti politik hanya sebatas pada perebutan kekuasaan baik dalam negara, organisasi dan rana perguruan tinggi yang dengan cara mereka lakukan. Politik sendiri akan menjadi baik dan indah bila pelaku dari politik ini benar-benar sadar dan paham apa Hakikat dari politik itu. Bagi orang yang awam memahami politik maka mereka beranggapan bahwa politik selalu kotor, dan banyak sekali dilakukan oleh sebagian kepentingan dari elit dari Partai politik. Tragisnya lagi pada era globalisasi-modernisasi ini semakin banyak sekali yang melakukan perilaku politik yang dengan menggunakan paham Nepotisme yang pada kaum pemilik kekuasaan sebelumnya menginginkan agar salah satu dari kerabat dekatnya menginginkan untuk memegang kekuasaan. Masih kah ada yang demikian di negara ini?

     Dengan adanya politik pasti kita tahu dengan apa yang namanya partai politik yang memiliki bermacam-macam AD/ART yang pada masing-masing partai politik ini banyak sekali memiliki Tujuan dalam menjalankan partai politiknya ini, hanya saja mereka yang mendirikan partai politik. Ini yang menjadi ironis bagi masyarakat yang sama sekali tidak memahami perkembangan perpolitikan di negara tercinta ini, yang hanya saja mementingkan elit tertentu. Berpikir mengenai ke-idealan dan menjadi idaman bagi semua kalangan akan menjadi susah, karena saat manusia melakukan politik maka tidak sedikit dari mereka yang ingin merusak dan menggunakan sebagai kepentingan nya sendiri. Mendirikan partai politik pasti memiliki Pro (para pendukung) dan Kontra (para penentang), keduanya sama-sama berjalanan selaras, karena tidak mungkin bisa dipungkiri pasti saat mereka mendirikan partai politik jelas tidak sedikit bagi mereka yang memiliki menentang akan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang mereka miliki saat itu. Dengan adanya Politik pasti didalamnya memiliki tujuan nya masing-masing dalam mengidam-idamkan yang ideal.

    Politik idaman mungkin hanya bisa menjadi mimpi bagi kaum-kaum polentar (miskin) yang di harapakan kesubyektifitasnya dalam memenuhi keadilan sosial. Dan banyak dari mereka yang mendambakan politik idaman, akan tetapi belum dapat menjalankan saja pada realitas yang ada, dan bahkan tidak sedikit dari mereka yang bertolak belakang dangan apa yang semula para partai politik tujukan. Jangan salahkan kita yang nantinya akan memahami politik akan bersikap apatis dan tidak mau untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi saat kejujuran tidak pernah dimiliki, ke-Univesal-an masih belum di ketahui, kebebasan belum dapat diciptakan, keadilan belum dapat didambakan, ketidak rahasiaan masih jauh terpanggang lautan dalam. Demokrasi adalah sistem terbaik dari yang terburuk.

     Keidaman politik mungkin saja hanya fiktif belaka selama para pelaku politik tidak sadar. Nina Bobok Politik? Mimpi Politik? :'(



                                                                                                                           Probolinggo, 12 July 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar