Sebuah Testimoni; Agenda Terselubung BDM (Badan Dakwah
Masjid) Al-Hikmah Universitas Negeri Malang
Itulah yang selama ini menjadi
perbincangan hangat dari semua mahasiswa di kampus UM, khususnya bagi aktivis
ormawa fakultas teknik dan fakultas mipa. Hal tersebut sudah menjadi rahasia
umum bagi semua mahasiswa baru yang tentunya kritis dan agamis karena dalam
setiap diskusi publik anggota-anggota dari mereka (BDM) selalu menyampaikan
dengan nada lantang tentang ideology dan cita-citanya. Pada awalnya tidak ada
yang menduga khususnya bagi mahasiswa-mahasiswa baru tentang adanya ajaran
terselubung dari organisasi ini.
Bagi mereka yang pernah berkecimpung
di organisasi keagamaan semasa di sekolahingin meneruskan kegiatannya dengan
mengikuti dan menjadi anggota dari organisasi ini. Begitupun juga bagi
mahasiswa baru yang masih asing dengan lingkungan kota besar seperti kota
Malang ini dan juga buta akan dunia organisasi, sehingga mereka termasuk saya
ingin sekali aktiv sebagai anggota dari organisasi tersebut .hal tersebut
terjadi dikarenakan sebagian dari mahasiswa baru yang masih asing berorganisasi
menganggap UKM BDM tersebut paling aman dikarenakan merupakan UKM yang
berlandaskan agama. Ditambah lagi dengan ajakan dari anggota-anggotanya yang
selalu menyertakan ayat al-qur’an yaitu (QS.Muhammad : 7) yang mempunyai arti
“hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, niscahya Dia
akan menolongmu dan meneguhkanmu”.
Ayat itulah yang selalu dipakai
untuk merekrut anggota-anggota baru mereka (BDM). Awal sebelum menjadi anggota
yang resmi, kita harus diwajibkan mengikuti beberapa rangkaian kegiatan, dimana
diantaranya proses mentoring dan kegiatan TOP 6 (training optimalisasi
potensi). Saya yang saat itu masih hijau dalam dunia organisasi hanya mengikuti
aturan main yang ada. Saat itu saya juga masih sering mengikuti kajian-kajian
rutin yang diadakan oleh kyai lokal (anggota senior) mereka. Pada waktu itu
saya sempat bertemu seorang kakak angkatan yang kebetulan satu asrama dengan
saya dia bertanya pada saya apakah saya benar-benar yakin aktiv dalam UKM ini
(BDM).Hal itulah yang menjadikan saya saat itu mulai bertanya-tanya. Berlanjut
pada proses mentoring. Sebelum mengikuti proses mentoring tersebut, setiap
anggota baru disarankan untuk membeli buku panduan yang merupakan karya dari
BKLDK (badan koordinasi lembaga dakwah kampus). Buku tersebut berjudul “Islam
Inspiratif” berjumlah 56 halaman dengan sampul warna biru, dimana harga saat
itu Rp 7000,-.
Sampai sekarang buku tersebut masih
saya simpan. Disinilah kecurigaan saya mulai tumbuh, memang benar saya tidak
dapat memahami isi buku tersebut karena tata bahasanya yang tinggi, tapi secara
garis besar buku tersebut mangajarkan tentang bagaimana keimanan kita selama
ini dan kewajiban akan dakwah di era modern. Permasalahannya sekarang bukan
masalah isi buku tersebut, tetapi seorang yang menjadi mentor saya yang
kebetulan dari fakultas Teknik. Beliau berbicara berbagai hal tentang
kebiasaan-kebiasaan masyarakat islam pada umumnya sesuai dengan hadits-hadits
yang beliau hafalkan. Saya sempat kesal dan dibuat emosi oleh beliau saat
mengatakan bahwasanya kebiasaan umat islam di Indonesia pada umunya seperti
yasinan, selamatan dan sebagainya dikatakan bit’ah. Beliau juga sempat mengatakan
bahwasannya kisah-kisah Walisongo sebagai penyebar Agama Islam di Indonesia
hanyalah kisah yang tidak pernah ada alias fiktif belaka. Setelah kejadian
tersebut ketidak yakinan saya akan organisasi ini semakin kuat. Kecurigaan saya
terhadap organisasi ini di susupi oleh salah satu organisasi ekstra semkain
mendekati nyata pada saat adanya kegiatan TOP (Training Optimalisai Potensi) 6.
Kegiatan yang menurut saya adalah sebagai diklat bagi calon anggota-anggota
baru tersebut dilaksanakn pada Jum’at sampai Minggu tanggal 28 sd 30 Oktober
2011 di villa mewah Holanda Batu. Dimana terdapat dua pemateri yaitu yang
pertama adalah Ust Felix Siaw yang katanya trainer Asia Tengara dari Jakarta,
dan yang kedua adalah Ust Maliki trainer Malang raya yang belakangan diketahui
adalah orang local organisasi tersebut dari fakultas Mipa. Awalnya, semua
peserta termasuk saya terlihat antusias mengikuti acara tersebut.
Malam pertama dan hari kedua dari
kegiatan tersebut tidak nampak keanehan terjadi. Pada waktu itu adalah Ust
Felix yang menjadi pengisi acara alias pematerinya. Barulah pada sore harinya
Sabtu 29 Oktober 2011 yang membuat saya yakin bahwa organisasi ini telah
menyimpang dan disusupi oleh ajaran ideology salah satu organisasi ekstra. Pada
waktu itu Ust Maliki yang menjadi pematerinya. Terdapat perbedaan mencolok dari
penyampaian materi pertama, dimana pada saat materi pertama inti materinya
hanyalah kewajiban kita sebagai umat islam untuk berdakwah. Akan tetapi pada
materi sore hari kedua ini berisi mengenai ajaran-ajaran yang menentang adanya
demokrasi di Indonesia, sekulerisme dan liberalisme. Mereka-mereka (Anggota
BDM) dapat dibilang tidak setuju dengan adanya system demokrasi dari
pemerintahan Indonesia. Atau dengan bahasa kasarnya mereka ingin mewujudkan Negara
Indonesia sebagai Negara Islam dengan mewujudkan mengobarkan semangat untuk
mewujudkan penegakan system Khilafah di Indonesia. Mereka berkoar-koar tentang
kerusakan-kerusakan, penyimpangan-penyimpangan di Negara ini adalah hasil dari
kita mengadopsi budaya demokrasi dan ideology pancasila dari bangsa barat
(Amerika).
Mereka juga menggembar-gemborkan
bahwa dengan mengganti system demokrasi dengan system khilafahlah bangsa
Indonesia akan kembali berjaya. Apa itu benar? Apa itu bukan omong kosong?
Hanya itulah yang ada di fikiran saya waktu itu. Hingga malam harinya (Sabtu
malam 29 Oktober 2011) dengan segalah hadits dan dalil-dalil yang mereka
hafalkan mengenai system khilafah, mereka terus menyuntikan semangat akan
perubahan dan ideology ini. Beruntung bagi saya. Ilmu-ilmu agama yang pernah
saya pelajari waktu di kampong halaman meneguhkan keyakinan saya untuk tidak
terpengaruh ideology dan ajaran aneh ini. Malam hari setelah materi dari Ustad
Maliki selesai, masing-masing peserta diberikan angket yang berisi mengenai
pendapat mengenai pengaruh demokrasi , pancasila, sekulerisme, dan liberalism
di Indonesia. Saya sempat melihat dan menanyakan hasil dari beberapa peserta
lain, hasilnya sekitar 90% peserta terlihat sudah terpengaruh akan ideology
ini. Hanya beberapa peserta saja termasuk saya yang berani menulis
terang-terangan tentang pendapat pro demikrasi dan pancasila. Sampailah pada
pagi harinya (Minggu 30 Oktober 2011) atau hari terakhir.
Di acara hari terakhir ini,
agendanya adalah semua peserta mengikuti outbond. Dimana setiap peserta dibuat
per kelompok. Awalnya saya merasa tidak ada yang aneh dari kegiatan ini. Sesi
pertama hanyalah permainan-permainan seru yang menghibur semua peserta. Akan
tetapi dalam sesi tersebut terdapat sesi yang mengharuskan kita untuk latihan
berdakwah atau menyadarkan orang lain yang berbuat buruk ke jalan yang benar
dengan hadits yang harus dihafalkan. Setiap jalur yang ditempuh terdapat
anggota BDM yang menjadi panitia dengan menyamar sebagai orang yang harus di
sadarkan. Dimana orang yang pertama adalah orang yang sedang berpacaran, lalu
untuk orang kedua adalah orang bermain judi, dan orang ketiga adalah seorang
dukun atau paranormal. Kami setiap kelompok mempunyai kewajiban untuk
menyadarkan orang-orang tersebut.Saya pada waktu hanya mencoba berfikiran
positip dan menikmati permainan yang ada. Akan tetapi pikiran positip saya
perlahan berubah. Di sesi terakhir dari permainan outbond, terdapat sebuah
permainan dimana permainan tersebut mewajibkan setiap kelompok menempatkan satu
orang wakilnya untuk ber ORASI di depan peserta yang lain dan panitia yang ada.
Dimana tema yang harus dibawakan adalah mengenai perkembangan Islam saat ini di
jaman modern. Saya saat itu masih belum mengerti apa maksud dari kewaiban untuk
ber ORASI tersebut.
Saya hanya mencegah pikiran saya
untuk tidak berburuk sangka terlebih dahulu. Begitupun pada waktu perjalanan
kembali ke vila, saya dan teman-teman yang kontra terhadap ideology yang sedang
di ajarkan ini hanya berdiskusi mengenai apa yang telah disampaikan oleh
pemateri sebelumnya. Pikiran positip saya mengenai organisasi ternyata buyar
sampai pada acara penutupan. Dalam acara sebelum kita pulang tersebut, semua
anggota baru diperlihatkan video-video orasi dari tokoh-tokoh yang menurut saya
adalah tokoh dari organisasi ekstra pendukung BDM ini.
Isi dari orasi-orasi tokoh tersebut
lagi-lagi adalah mengenai ketidaksetujuan dan keinginan dari tokoh-tokoh
organisasi ekstra tersebut mengenai demokrasi dan pancasila yang ada di negeri
ini, dan juga ingin mengubah system pemerintahan di negeri ini menjadi system
khilafah. Tidak berhenti sampai di situ.Semua peserta diwajibkan membaca sumpah
dan di sumpah dimana yang memimpin pembacaan sumpah tersebut adalah Ketua Umum
BDM Al-Hikmah periode sebelumnya. Dimana seingat saya terdapat lima pokok dalam
sumpah tersebut. Mudah ditebak dari isi sumpah tersebut. Secara garis besar,
isi sumpah tersebut mewajibkan kita sebagai anggota BDM Al Hiikmah wajib
berdakwah dan menegakan serat mewujudkan kembalinya system pemerintahan
khilafah di Indonesia. Dari kejadian itulah mengapa saya berani mengatakan
bahwasanya organisasi BDM merupaka organisasi ekstra yang terselubung. Sebagai
organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa di dalam kampus, seharusnya BDM harus
mempunyai basis dan pola pikir yang dapat mencakup semua elemen mahsiswa
khususnya yang beragama islam di dalam kampus. Akan tetapi, saat ini, BDM
Al-Hikmah seakan mempunyai ideology yang agak menyimpang dari ideology
masyarakat kampus pada umumnya. Dan ideology tersebut sama dengan ideology
salah satu organisasi ekstra yang tidak bisa saya sebutkan namanya dimana
secara umum ideology tersebut mewajibkan kita untuk berjihad, berdakwah, dan
menegakan kembali system khilafah.
Hal inilah yang tidak sepatutnya
terjadi. Dalm kajian-kajian atau kegiatan-kegiatannya, selalu di sertai dengan
ajaran dan ajakan mengenai ideology yang mereka (BDM) anut. Contoh saja pada
beberapa kajiannya yang pernah saya ikuti.Lagi-lagi tema dari kajian tersebut
menyerempet tentang demokrasi, pancasila, sekulerisme, dan liberalism. Hal
tersebut juga berlaku pada kegiatan BBQ pada rangkaian kegiatan TDI yang
merupakan agenda kegiatan dari tim doasen PAI. Dalam kegiatan yang wajib
diikuti oleh mahasiswa baru tersebut, lagi-lagi para anggota-anggota BDM menyebarkan
virus tentang ideologinya, mengenai demokrasi, pancasila, sekulerisme, dan
liberalisme. BDM yang seharusnya bersifat netral dan menjadi wadah bagi semua
perbedaan pandangan mengenai islam ternyata malah mengajarkan ideology yang tak
lazim bagi semua orang. Kegiatan tersebut seakan menjadi sarana yang empuk bagi
ajaran ideology organisasi ekstra yang berkedok BDM untuk menyebarkan
ideologinya. Apakah ini yang dinamakan UKM yang benar bagi mahasiswa?
Semua kejadian tersebut sempat
membuat semua teman-teman saya sempat risih dan malas untuk mengikuti kegiatan
BBQ.Ini dikarenakan pasti semua mentornya ujung-ujungnya berbicara masalah
demokrasi, pancasila, sekulerisme, dan liberalisme. Sekarang semua mahasiswa
seakan sudah tau apa kedok sebenarnya dari BDM yang mengaku bagian dari UKM
tersebut. Dari semua bukti dan kejadian-kejadian yang telah saya alami dan saya
ceritakan di atas, maka saya tidak ragu untuk mengangkat judul BDM adalah OMEK
terselubung. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah sampai kapan OMEK yang
berkedok UKM tersebut ada dalam lingkungan kampus, dan siapakah yang dapat
merubahnya.
Saya hanya bisa berdoa supaya
perubahan secapatnya terjadi sebelum ada mahasiswa baru yang akan menjadi
makanan empuk bagi mereka untuk merekrut anggota baru. Mungkin hanya lewat
tulisan yang terbatas ini pengalaman-pengalaman yang dapat saya bagikan.Saya
memang benar-benar ikhlas menulis pengalaman ini tanpa tekanan dari pihak
manapun agar ada pihak-pihak yang dapat mengerti dan kembali merubah Badan
Dakwah Majid Al-Hikmah ke singgasana yang sebenarnya. Karena menurut saya, BDM
Al-Hikmah akan lebih terhormat dan bermanfaat jika tanpa adanya campur tangan
dan kepentingan dari pihak atau Organisasi ekstra lain. Wassalamualaikum Wr.
Wb. Malang, 31 Mei 2012
pengalaman yang sangat menakjubkan :)
BalasHapusalhamdulilah semoga bisa bermanfaat bagi pembacanya
Hapussungguh menakjubkan pengalamanya gan,,
BalasHapus