Cerita ini adalah pengalaman nyata. Dan beberapa hari yang lalu sempat saya alami. Hasilnya, kecelakaan. Hikmah dan pelajaran inti dari kecelakaan yang terjadi, adalah karena kelalaian dan kurang cek pada kondisi motor supra 125 X yang sedang saya gunakan. Padahal, dalam kondisi minus. Artinya, ada kekurangan, dan belum layak untuk digunakan. Apalagi perjalanan jauh, dengan berbagai medan juga cuaca ekstrem.
Nah, sisi minus kendaraan itu berdampak parah pada beberapa bagian dari tubuh. Hasilnya, menimbulkan luka di beberapa tempat. Di wajah, tangan, pinggul, lutut, dan sebagian kaki. Selain luka, menimbulkan beberapa kesalahan otot, akibatnya kaku, nyeri, dan memar.
Banyak menimbulkan kerugian, bukan? Oleh karenanya, penting untuk selalu mengontrol semua kesigapan fisik dari kendaraan bermotor yang sedang akan kita gunakan. Sekecil apa pun kekurangannya, harus benar diperhatikan, agar supaya tidak terjadi hal seperti: Yang sedang saya alami.
Ban adalah perangkat utama dari kendaraan bermotor. Kalau tidak ada ban, maka ronda kendaraan bermotor tidak akan berjalan maksimal. Oleh karenanya, sangat penting untuk melihat kondisinya. Mulai dari isi angin dari ban kendaraan bermotor, hingga tingkat ketebalan ban kendaraan. Sekalipun telah tersedia ban di dalam roda kendaraan, akan tetapi perlu untuk cek kondisinya. Sudah layakkah untuk digunakan atau tidak?
Sebenernya, masa aktif dari roda ban yang kita gunakan hanya rentan waktu 3-4 tahun saja. Lebih dari batas waktu itu, maka ban kendaraan wajib untuk diganti. Bisa karena usia, bisa karena pemakaian dan juga penggunaannya. Yang pada intinya, mesti selalu dikontrol untuk keselamatan dari penggunanya.
Kemarin, saya sudah merasa tidak nyaman dengan kondisi ban kendaraan roda dua yang saya miliki. Utamanya di bagian ban depan kendaraan bermotor. Memang bisa dikatakan, saya terlalu menyepelekan kondisi ban kendaraan. Walaupun saya tahu, kalau kondisi ban yang sedang terpasang di kendaraan bermotor tidak dalam kondisi baik. Artinya tipis, karena usia dan penggunaan yang lumayan lama.
Kalau dinilai, ban kendaraan bermotor yang terpasang, hanya mendapat nilai 54. Yang artinya, jauh dari standar, jika nilai standar adalah 75. Disinilah yang mesti menjadi poin pentingnya. Sebab, akan banyak kejadian yang bisa dialami.
1. Risiko kebocoran lebih tinggi. Pembaca yang cerdas. Kalau ban kendaraan yang terpasang di roda kendaraan hanya memiliki nilai 54 ke bawah dan masih tetap di masukkan, akan berakibat fatal apabila menjumpai tumpukan batu tajam. Bisa mengakibatkan pecah, atau kebocoran pada ban kendaraan. Dan akhirnya, akan mengakibatkan kecelakaan. Terlebih jika kondisi yang terjadi pada ban depan. Oleh karenanya, usahakan kondisi ban kendaraan dalam nilai standar kelayakan pakai.
2. Bahan obrolan teman. Pembaca yang budiman. Jika masih tetap menggunakan ban yang tidak layak, akan menjadi pembicaraan oleh teman-temannya. Terlebih bagi kalian yang suka kumpul dengan geng motor atau mobil. Faktor ban menjadi perhatian, dimana tingkat kepedulian kita, terhadap kendaraan.
3. Sering oleng. Pembaca yang pandai. Jika memaksakan menggunakan ban kendaraan yang tidak layak pakai, tapi tetap saja dipakai, akan berdampak pada penggunaannya. Kalau dalam kecepatan yang agak kencang, kendaraan bisa menjadi tidak stabil alias oleng. Oleh karenanya, jangan menggunakan ban yang telah kedaluwarsa ataupun telah aus.
4. Kecelakaan. Pembaca yang super. Gol akhir dari kelalaian pengguna ban aus adalah kecelakaan. Apalagi digunakan pada kondisi yang becek, hujan, dan banyak pasir. Bisa buruk hasilnya, dan berakibat pada kecelakaan. Syukur kalau masih tertolong, kalau mati? Selesai hidupnya.
Itulah tadi beberapa pesan penting buat kita semuanya, untuk memperhatikan seluruh kesigapan dari kendaraan bermotor yang akan digunakan. Semoga selamat dalam berkendara ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar