Selasa, 21 Agustus 2018

Kebaya

Kebudayaan adalah hasil karya yang berupa rasa dari manusia, ia melekat dalam kehidupan manusia. dan tentu akan mengikuti arah dimana manusia itu lahir. Sebut saja, manusia timur yang menjunjung tinggi tenggang rasa, tepo sliro. Dari sinilah timbul kebudayaan, karena sejatinya kebudayaan adalah cara lokal dalam memandang sebuah keseluruhan sifat manusia.

Umum masyarakat kebanyakan mengatakan bahwa kebudayaan dilekatkan dengan kesenian, batik, dan ragam jenis karya cipta manusia yang serupa. Maka jika dikaji dan telaah secara mendalam, ada unsur keyakinan, bahasa, mata pencarian, atau bahkan teknologi yang digunakan. Semua tidak pernah lepas dari campur tangan manusia. dan tentunya di dukung dengan kearifan lokal setempat. Karena sejatinya kebudayaan sangat rentan dengan pengaruh masyarakat lokalnya.

Kebudayaan memang bisa berubah-ubah, karena manusia sendiri mempunyai kebutuhan yang tentu berubah. Begitu pula dengan kebiasaan manusia yang berbudaya. Sebut saja salah satu bentuk wujud hasil dari kebudayaan adalah kebaya. Jika kita ulas menjauh lagi, kebaya adalah hasil budaya dari masyarakat jawa. Hal itu tidak pernah lepas dari  sosok Kartini, wanita jawa yang menginginkan emansipasi wanita. Sehingga kebaya sebagai simbol yang melekat dari sosok Kartini. Dan sekarang kebaya pun banyak mengalami pergeseran.  
Bidang seni dan budaya memang tidak pernah lepas dengan kreatifitas, dan inovasi demi terwujudnya kebaruan. Kebaya asal muasalnya digunakan oleh wanita jawa, lengkap dengan konde yang menghias bagian kepala. Akan tetapi seiring berkembangnya kemajuan, ditopang dengan menanamkan nilai spritual. Hingga akhirnya kebaya sekarang menjadi kebaya yang dipadukan dengan keislaman. Dan simbol islam pun tidak semerta tertanam secara penuh dalam kebaya, ada inovasi dalam membuat bentuk hijab. Sehingga kebudayaan baru mulai muncul, entah adobsi dari mana? Akan tetapi hal ini diterima, karena kebaruan adalah memberikan nilai positif dari kebudayaan lama.

Kebaya yang dipadukan dengan hijab memang tak lazim di era dahulu,serasa mencederai hasil warisan leluhur, akan tetapi seiring berkembangnya pengetahuan dan tanpa menghilangkan aspek religi. Akhirnya hijab pun dipadukan dengan kebaya. Lebih lagi dari warna kebaya sendiri, dahulu sejauh pengetahuanku, kebaya berwarna cokelat, dan selebihnya ada warna yang serupa. Dan sekarang hal itu tidak lagi relevan, jika tetap di pertahankan dan tanpa ada sentuhan kreatifitas juga inovasi maka akan menjadi kaku. Warna yang mencolok dan terkesan lebih segar, menjadi nuansa kekinian dalam kebaya.

Biru menjadi salah satu warna favoritku dalam kebaya, yang lazimnya aku ketahui dahulu adalah warna cokelat. Karena pandangan mata akan lebih serasa fress, segar dan harmoni saat melihat. Mungkin inilah seni dari perkembangan pengetahuan, ditambah lagi dengan kerudung berjilbab lengkap dengan ragam inovasi model-modelnya. Menjadikan lebih apik dan cocok untuk dijadikan sebuah tampilan persembahan.

Secara estetika penilaian ku akan kebaya hari ini sangat spektakuler. Karena memodifikasi penuh dengan resiko, pertama pasti ditolak karena tidak sesuai dengan lazimnya kebaya. Lepas dari itu, warna putih terkesan lebih suci dan lembut dalam pandangan mata. Mungkin inilah yang menjadikan warna, kalau mendominansi putih, mungkin akan lebih baik lagi. Ya! Itu pendapat pribadi, kalau tidak biru aku suka dengan warna putih. Lembut dan kesannya enak di pandang.

Kebaya adalah mahkota jawa. Bagiku identitas dan sudah semestinya wanita jawa bangga dengan pemberian leluhur kita, meskipun dalam warna berbeda, tapi isi dari kebaya tetaplah sama. Bentuknya tak begitu banyak perubahan, dan hal yang terpenting. Jadikan kebaya sebagai kebanggaan milik bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar