ilham dan david |
Hari itu 13 April 2018, bertepatan pada hari jumat. Memang pas kuliah dan posisi lagi berada di Malang Kota. Belum bisa pulang karena masih kuliah dan sore harinya menghadiri agenda seminar Proposal dari Teman yang kuliah di Universitas Brawijaya.
Sekilas begitulah pengantar yang bisa aku paparkan sedikit. Lantas aku mendapatkan chating dari group kontrakan untuk datang ke Masjid Jami' yang memang niat awalnya untuk ikut kegitan Isra Miraj'. Memang atmosfir kalau dikota berbeda dengan di desa. Tentunya lokasi dirumahku, karena keberbedaan inilah yang kadang membuat aku saat berada di perantauan ini menjadi sedikit kurang memahami hiruk pikuk keagamaan. Karena memang individualisme yang kental, antara tetangga pun kurang berinteraksi. Kalau bukan urusan usaha dan dagang tidak mendapatkan alokasi tempat untuk berbicara.
Ya, begitulah kenyataanya. Bukan untuk mengada-ada temuan atau bagaimana, tapi inilah sebenarnya. Tapi memang aku percaya hakikat manusia Indonesia sebagai manusia yang berjiwa sosial. Sewaktu-waktu jelas akan tersadarkan dengan keadaan juga, sewaktu dalam setiap kehidupannya butuh bantu dari sesamanya.
Balik lagi pada topik pembahasan inti, akhirnya aku menyepakati dan meniatkan diri untuk ikut hadir dalam acara Isra Miraj' di Masjid Jami' Malang Kota. Memang dalam percakapan yang aku amati di group WhatsApp, teman kontrakan menginginkan untuk berangkat pada pukul lima sore. Niatnya tidak lain untuk sholat berjamaah Magrib disana, maksudnya Masjid Jami' Malang. Setelah sampai dikontrakan dari menghadiri sidang teman di UB. Akhirnya aku mandi dan siap-siap untuk berangkat.
Dalam perjalanan aku ikut berboncengan dengan Yusron, dengan menggunakan motor mio soul. Ternyata perjalanan tidak sesuai dengan rencana dan meleset beberapa menit dari perjanjian awal. Semulanya pukul lima sore akhirnya berjalan sekitar pukul lima lebih duapuluh menit. Dan itu tidak menjadi halangan pasti, tapi selama perjalanan berjalan lancar. Dan tepat sampai di Masjid Jami' Malang berkumandangan adzan Magrib. Ya, boleh aku bilang semacam tepat dan pas waktunya.
Aku dan Yusron sampai pertama disusul teman yang lainnya. Sesampainya di masjid, aku menunggu teman kontrakan yang lain untuk masuk bersamaan di Masjid Jami' Malang guna kekompakan. Sesampainya di dalam masjid akhirnya aku dan teman kontrakan bersuci dengan berwudu' terlebih dahulu. Ada pula yang langsung masuk, karena memang sudah memiliki wudu' dan tidak merasa batal dalam perjalanan.
Sampai diruang inti, kami melaksanakan ibadah seperti pada biasnya. Dan setelah beberapa saat, ternyata isi dalam kegiatannya seperti ceramah harian biasa. Tidak begitu spesial, karena isue yang beredar di kalangan group kontrakan mendapatkan makanan dari Masjid. Ya, alhasil semuanya itu tidak terwujud karena memang bukan untuk berbagi makanan, dan tidak ada donatur. Hanya saja disana kita semua diberikan beberapa nilai-nilai dalam kehidupan, fokus bahasan utama tentang kematian. Dan prihal lima perkara sebelum datang lima perkara. Seperti lagunya opick, yang ujungnya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Begitulah sekilas cerita yang bisa aku bagikan minggu-minggu kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar