Melanjutkan studi merupakan salah satu keinginan saya sejak lulus kuliah strata-1 di Universitas Negeri Malang (UM). Niat awal saya adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dan bekal untuk memasuki dunia yang serba penuh tidakpastian untuk ke depannya. Saya berpendapat jikalau pendidikan tidak akan pernah termakan oleh zaman, berbeda dengan hal yang lainnya. Ilmu yang didapatkan bisa saya katakan sebagai investasi masa depan kelak. Terlepas nantinya saya menjadi apa, atau bagaimana nasib nantinya, saya tidak terlalu berat untuk memikirkan hal itu. Tapi yang saya hari ini yakini bahwasanya, melanjutkan kuliah merupakan salah satu ibadah yang niatnya baik karena Allah SWT. Karena alasan itulah saya berkeinginan untuk melanjutkan studi, meskipun saya paham dirasa berat dengan keuangan. Sebab orang tua, utamanya Ayah saya sudah tidak lagi seperti muda dahulu yang masih produktif dan kerja. Sekarang beliau sudah pensiun, akan tetapi niat untuk menyekolah anaknya merupakan niat beliau juga, karena hal itulah yang membuat niat bulat semakin kuat. Dan doa dorongan dari ibu yang selalu mendoakan yang terbaik bagi anak-anaknya memberikan semangat spiritual.
Awal tahun 2017 bertepatan bulan Februari, saya tidak pernah menduga keinginan yang sempat menggebu dalam batin kembali lagi, akan tetapi semangat ditahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang dialami setelah lepas dari kuliah Strata-1. Memang hal ini saya pikir ulang memang wajar, karena suasana kebatinan yang berbeda. Terminal atau berhenti sejenak dari hiruk pikuk pendidikan dalam menimba ilmu berdampak pada malasnya untuk kembali berpikir. Kadang saya berpikir memang benar dengan peribahasa yang berkata “keluarlah dari zona nyaman”, hal ini dimungkinkan karena terlarut dan bercampur dengan rasa malas yang saya alamin ditahun ini. Rasa semangat yang dulu memang sudah mulai surut untuk kembali melanjutkan, akan tetapi kelancaran dalam kelengkapan untuk melanjutkan studi lebih baik di tahun ini, dengan terbuktinya saya bisa melampaui syarat administratif yang dibutuhkan untuk bisa mendaftar di Universitas Negeri Malang (UM). Kalau tahun lalu tepatnya ditahun 2016, semangat saya terlalu menggebu hingga salah untuk memilih tindakan yang mana harus dipilih, lebih percaya dan terombang-ambing dengan satu pendapat orang yang berdampak pada gagalnya melanjutkan studi ditahun 2016.
Cerita ditahun ini, sebenarnya bermula dari iseng membuka sosial media facebook, dan kaget ketika melihat beranda di facebook kalau ada seminar nasional dan pembukaan prodi S2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diadakan Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) bekerja sama dengan Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang (UM). Bersamaan dengan itu, tepat posisi saya berada di warung kopi Dringu tetapi saya tetap kedepankan sikap tenang waktu itu di warung kopi. Sampai disini, lalu beberapa minggu setelah tahu info tentang seminar dan pembukaan prodi S2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, lalu saya mendapat info dari salah satu dosen pembimbing skripsi yakni Ibu Awaliyah. Kemudian saya dihubungi beliau untuk mendaftarkan diri mengikuti acara seminar dengan menghubungi contact person yang ada di pamflet, sekalian menyaksikan pembukaan program studi baru Strata-2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas Negeri Malang (UM).
Informasi yang sangat bermanfaat ini langsung saya tindak lanjuti, untuk segera menghubungi teman yang mungkin berniat mendaftar di Universitas Negeri Malang (UM). Lewat group WhatsApp Messenger saya menginformasikan seminar dan pembukaan prodi baru pada Mitra dan Nissa, akhirnya mereka merespons untuk ikut seminar nasional. Akhirnya saya menghubungi Ibu Desinta, panitia seminar nasional dan pembukaan prodi baru pascasarjana di Universitas Negeri Malang (UM). Dari situ pula, Alhamdullilah mendapat respons bawa saya dan Mitra bisa mendaftar untuk mengikuti kegiatan seminar nasional. Akhirnya setelah mendaftar lalu kami menunggu hingga waktu seminar dan pembukaan prodi baru. Begitulah cerita pendek saya sewaktu melanjutkan studi, semoga bisa sambung cerita selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar