Yeah, liburan telah tiba. Pasti teman-teman kampus pun merayakan liburan mereka masing-masing dengan penuh suka, cita. Bertemu keluarga, ayah, ibu, kakak, dan adik serta family lainnya. Mumpung lagi liburan dan tidak disibukkan dengan tugas saat kuliah. Bisalah berbagi sedikit pengalaman saya sewaktu semester satu di Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) di Prodi S2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Difoto sebelah formasi kami masih belum lengkap, sebenarnya ada delapan belas anak. Tapi kenapa gak kelengkapan formasinya kurang paham juga, sewaktu itu kalau tidak salah ingat selepas mata kuliah yang dibina oleh Kaprodi S2 PPKn yakni Dr. Rosyid. Jadi mumpung masih ada waktu jadi kami sempatkan untuk mendokumentasikan, sekedar buat kenangan lah. Semisal nanti kalau udah pada lulus nih yah, kangen dengan suasana kampus atau teman-teman dalam kelas. Insya Allah tulisan ini bisa mengingatkan kalian akan indahnya kebersamaan dalam nuansa kekeluargaan.
Nah, di kelas kami ini ada ragam karakter, kebiasaan, dan polah tingkah lakunya. Tapi rata-rata usia kami tidak terpaut begitu jauh. Bisa dibilang hanya satu saja senior,dan tokoh juga sumber segala sumber berita dan informasi. Tapi selain itu,orangnya baik. Tendik di Fakultas Ilmu Sosial yang juga menjadi salah satu bagian dari Kelas kami. Offering A S2 PPKn UM.
Namanya Hanafi, beliau tampilan selalu perlente dalam kelas, modis dan bisa dikata mbois lah. Selalu berseragam ala-ala seles yang mendagangkan produk HP atau laptop keluaran terbaru. Tengok saja, pakaian yang dikenakan selalu dimasukan, Dan juga celana yang digunakan mesti menggunakan celana bahan. Atau celana kain, tapi pantas sih menurut saya. Karena memang tuntutan peran dari Hanafi sendiri yang merangkap sebagai mahasiswa, juga menjadi tenaga kependidikan di Universitas Negeri Malang (UM).
Ada di kelas kami paling spesial, yakni Nora Gurita. Gak spesial gimana? dia selalu menawarkan jasa untuk pijit dengan sistem tindih. Kalau orang yang di injak kaya saya bagaimana hasilnya? bukan malah sehat jadi malah tambah parah hasilnya hahahahahaa.
Thomas yang Unik, Lucu dan Funny. dia putra daerah dan kebanggan dari timor negara Indonesia. Lahir dengan keluarga lengkap, dan budaya yang unik dibawa ke tanah jawa. Asal memang dari NTT tapi kemampuan dalam berkomunikasi bisa jadi saya perlu belajar banyak dari dia. Pasalnya kenapa? karena sistematika bahasa yang diinginkan jauh lebih EYD daripada sistematika bahasa saya sehari-hari yang terkadang komparasi dengan bahasa-bahasa daerah.
Ada Pula, Mbak Dewinta dan Maulidi. Mereka berdualah yang resmi berbeda status diantara kami berdelapan belas, kami yang enam belas orang perlu banyak belajar dan berguru lagi tentang yang namanya keluarga. Bagaimana tidak demikian? karena cuman mereka berdua yang menyandang status resmi sebagai Ibu dan Ayah. Sedangkan enam belas lainnya dari kelas kami, masih menyandang status dengan ketidak jelasan.
Kali ini, saya bercerita dengan teman dulu sewaktu Sarjana dan sekarang masih bergabung lagi di Jurusan yang sama dan kelas yang sama pula. Ada Taufan dan Evi. Kalau taufan saya tidak begitu kenal, karena memang sewaktu sarjana dulu tepaut ruang dan waktu yang minim. Tapi sejauh yang saya ketahui, dia anaknya asik. pemikirannya dan idea fress karena banyak berinteraksi dan membaca dari ponsel pintarnya. Jarang anak muda sekarang ini suka dengan membaca dan memahami wawasan yang luas terlebih dengan berita terkini yang beredar. Boleh dikata pula, taufan adalah sosok Gus yang jumawa dikagumi dikelas, tapi anehnya kenapa label ini disandangkan? mungkin bahan kepustakaan dan bacaan taufan cenderung pada bacaan yang berbau Nahdatul ulama. Jadi simbol "GUS" melekat dalam dirinya. Kalau Evi mah, gak sah diceritakan lagi. Baik degh pokoknya, All the best :D
Gagat dan Rahman terlihat seperti pasangan sejoli, memang dulunya sejak sarjana mereka berdua bersama selama empat tahun. Dan kemudian sekarang bersama lagi, mungkin bisa jadi jodohnya. Tapi kalau kenal sama gagat kalian bakalan dikenalkan dengan bisnis online yang namanya misterius, saya pun kadang emaizing mendengarnya. Mainnya dengan media coin-coin yang ada di Internet, dan hebatnya bisa memberikan yang nyata. waaaw. Kalau Rahman nih, kayaknya orang dengan tipe pendiam semi cuwek, tapi diakui atau tidak dia itu suka loh sama teman sekelas. Dan isu ini sudah tersebar sampai ke delapan belas orang. Siapa yang ditaksir sama Rahman? tentunya Trisia, gak mungkin Rahman memilih wanita yang tidak selevel dengan glamor dan gaya hidupnya yang serba bertaburan bui bui emas dan permata. Nah, sekarang pertanyaanya maukah Trisia dengan Rahman? mari kita saksikan bersama kisah perjalanan panjang mereka berdua. Dan tentunya kita berdua agar keduanya bisa diberikan jalan dan berjodoh yaa. Aaamiin.
Marveli, nah kalau wanita yang satu ini berbeda dengan yang lainnya. Selama saya amati story di Whatsaap nampaknya dia ngebet banget yang namanya nikah. hahahahaa, jadi ketahuan kan, kalau posting mesti anak kecil kalau tidak begitu yang diposting berupa chat atau obrolan engan pacarnya. hadeeh. Segera menikah lah Velly, biar nanti dikelas kita ada 3 anak yang resmi menyandang status yang lebih terhormat hahaha.
Lian, anaknya cerdas kalau urusan bisnis. Memang pendiam kalau dikelas, sedikit berbicara tapi kalau urusan bisnis rekomendasi deh sama anaknya. Kalau mau kenal saya kenalkan, anaknya juga lagi kebingungan mencari pasangan hidupnya. Saya siap membantu menghubungkan kalau memang minat hahaha, lumayan dapat anak enterpreunership. Kalau mbak Fia, gimana ya mendeskripsikannya, karena mbak ini paling rame dikelas. Dominan lah percakapannya, kadang saya merasa bingung sendiri. Pada dasarnya memang begitu kalik ya, kalau ngobrol haddoooooh. Ampuuuun :D
Yoshep, anaknya pendiam, kalau lagi sepi biasanya lebih asik berinteraksi dengan laptopnya. Dan biasanya digunakan untuk streaming youtube. Mungkin melepaskan rasa jenuh dan lelah dalam pelajaran, makanya menghibur diri dengan bermain laptop dan streaming Youtube. Tapi kalau dalam kelas bisa dibilang Yoshep ini anak yang pikirannya luas, terutama dalam daya menalarnya. Tingkatan berpikirnya lumayan, dan bisa Sehingga terkadang dalam berdiskusi banyak pemateri yang susah memahami atau bisa saya katakan susah menjawab sesuai dengan harapan yang diharapkan sama si penannya, nah yang dimaksudkan disini Bang Yoshep itu. Kalau Helmi, anaknya seperti menutup diri, tapi sebenarnya baik dan akrab dengan temannya. Terbukti ketika di dekati, dia mampu berinteraksi dengan baik. Bisa mengutarakan opini yang baik pula. Kapan hari kan kita sempat ngobrol dan ngopi bareng, bicara seputar apa sajalah. Sambil menunggu jam kuliah selanjutnya. Dan kebetulan waktu itu dengan Ketum kelas kami yakni Tantowi. Kalau tantowi anaknya kritis dan memang cekatan dalam bertindak, lebih-lebih kalau ada sesuatu yang kurang,. Pandai mengambil putusan dan jalan tengahnya.
Terakhir, Zuhro. Wadoh, anaknya kelihatannya ada ambisi untuk menikah. Kalau dilihat dari kacamata psikologi, desakan dari rekan kerja lebih banyak. Sehingga gorengan-gorengan untuk menikah sudah jelas terbukti. Postingan, pembicaraan dan gestur tubuhnya. memberikan isyarat untuk memikat lawan jenis. hahahahaa.
Sedikit penjelasan diatas tentang teman-teman saya di kelas A-A Pascasarjana Universitas Negeri Malang Prodi S2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Dari keseluruhan, saya mampu belajar dalam berbagai macam ciri dan karakter-karakter teman-teman kami yang berbeda-beda ini. Semoga persahabatan kita tak lekang oleh waktu. :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar