dok. pribadi |
Kata orang nih : Eh, kamu sekarang agak gemuk an loh?
Inilah salah satu percakapan yang kadang membuat konflik yang terjadi dalam persahabatan. Makanya kalau aku sih mah tidak begitu sensitif dengan istilah kegemukan. Kalau kalian ketemu dengan teman yang lama tidak berjumpa, lalu terjadi perubahan bentuk tubuh jangan langsung menjurus ke pernyataan tambahan gemukan. Kenapa? Karena itu akan menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Iya kalau orang yang kalian kata-katain itu baik, dan memaklumi kelebihannya. Kalau tidak bagaimana? Terlebih wanita, kalau cowok.?
Nah, sekarang aku mau bercerita tentang diriku nih. Kalau dulu aku selalu dikucilkan dan dicibiri dengan orang yang kurus. Dan banyak pula yang berucap kurang makan, cacingan, kurang gizi, dan hal-hal buruk lainnya. Pokok bikin panas di dengar deh, dan anehnya hidup ini memang selalu ada saja yang namanya orang nyinyir. Kalau kekurusan di nyinyir. Dan sekarang aku mulai mengalamai metamorfosis dan menjadi sedikit agak gemuk juga menjadi bahan cibiran. Tapi itu terjadi sekitar pertengahan tahun dua ribu delapan belas. Bisa dikatakan, kalau waktu itu karena masa subur. Dan memang cara kosumsi makanan yang tidak sehat, dan kebanyakan minim jamu. Walhasil jadi kegemukan. Anehnya lagi, kegemukan yang aku alami cuman berpusat pada bagian pipi. Sempat nih, sewaktu bulan April tahun dua ribu tujuh belas lalu, saat aku ingin mengikuti test ujian magister, banyak teman aku yang pangling karena postur tubuh aku yang gemuk. Tapi aku cuwek aku, karena memang ini yang sejak dulu aku harapkan.