Rabu, 25 Juli 2018

Microsoft Lumia 535

Aku mencoba membahas produk keluaran dari Microsoft. Sebenarnya udah basi, karena kalau aku amati produk buatan Microsoft yang namanya Lumia 535 rilis pertama kali di tahun 2014, sedang kan sekarang sudah tahun 2018. Setidaknya dipasaran Jawa-Indonesia awal dan pertengahan tahun 2014 produk keluaran Microsoft masih di gandrungi oleh pengguna.

Hampir 3 tahun lamanya aku menggunakan produk keluaran Microsoft, dengan tipe Lumia 535. Dulu, desak desus yang aku dengar Lumia milik Nokia, dan sekarang cerai, sehingga klaim produksi dari Lumia dimiliki oleh pabrikan Microsoft. Awalnya aku tertarik dengan Lumia 535 karena nostalgia pada produk Nokia di masa lalu. Sebelum dunia ponsel sentuh menjamur di Indonesia, produk Nokia jauh lebih dahulu masuk dan betah dipasaran. Dari sinilah aku gagal move on, atau susah beranjak dari produk buatan Nokia. Jatuh akhirnya aku mengamati keluaran produk Nokia terbaru, dan ternyata sekarang sudah cerai, atau pisah kongsi. Akhirnya aku mendapatkan Lumia 535, memang pyur isi didalamnya tidak ada keterkaitan dengan Nokia. Awal aku dapatkan Lumia 535 sekitar tahun 2015, dan tergolong masih mahal. Aku membeli dengan di bandrol harga 1.500.000,- dan bagiku dengan uang segitu tergolong murah. Pasalnya perangkat keras (hardware) yang di tanamkan dalam ponsel tersebut cukup mumpuni. Lebih lagi di tahun 2015 industri smartphone belum meledak seperti sekarang.

Mesin utama Lumia 535 adalah prosessor snapdragon. Dengan demikian, pengguna akan siap buat berselancar, dan bermain game dengan operasi yang tinggi dan tentu tetap lancar. RAM-nya pun terbilang yang lumayan besar di masanya, karena termuat didalamnya dengan kapasitas 1 Gigabyte. Selain itu, layarnya cukup mumpuni dan luas, dengan lebar layar 5 inchi membuat aku lebih leluasa untuk melihat vidio, bermain game atau sekedar nonton vidio youtube. Tambah lagi aku suka mengabadikan momentum berharga, utamanya untuk selfie. Karena di ponsel Lumia 535 telah tertanam kamera depan dan belakang yang lumayan tinggi, yakni dengan 5 megapixel. Lumayan tinggi untuk sekelas fotografer amatiran seperti aku. Tapi sayangnya kamera depan belum ada lampu flash, hanya di kamera belakang yang mendukung kamera flash. Tapi bagiku tak selamanya hardware keluaran Microsoft sempurna. Kekurangannya di memori internal dari ponsel Lumia 535, yakni cuman termuat kapasitas internal sebesar 8 Gigabyte. Bagiku kecil sekelas ponsel smart, minimal kapasitas internal 16 Gigabyte. Kalau untuk fitur di dalam nya, jangan dianggap remeh. Telah di injeksi dengan perangkat lunak (software) yang canggih, Operasi Sistem type Microsoft Mobile, adalah andalan dari Microsoft. Awalnya aku beli dengan Operasi Sistem Windows Phone 8.1 dan pyur hasil dari keluaran pabrik. Kemudian tahun 2016, sekitar dua tahun lalu aku rubah sendiri dengan Windows Phone 10. Tidak begitu sulit, karena secara otomatis dalam pembaruan ada penjelasan. Dan kita tinggal menginstal aplikasi, kemudian unduh OS Windows Phone 10, kemudian akan menginstal dengan sendirinya.  Ikuti prosedur dan tunggu, dan selesai menginstall Windows Phone 10.


Awalnya aku mulai panik dengan perubahan Operasi Sistem. Karena secara dasar memang tidak ada perubahan yang signifikan, tapi dalam tampilan lebih dinamis, dan banyak fitur yang didalamnya ditambahkan, tidak seperti OS Windows Phone 8.1, di Windows Phone 10 banyak menambahkan desain yang lebih dinamis, dan memanjakan mata penggunaanya untuk di lihat. Selang setahun beradaptasi dengan OS baru, akhirnya aku menikmati fitur yang digunakan. Banyak pembaruan sistem didalamnya, memang OS Windows 10 lagi gencar dipasaran, alhasil juga mempengaruhi OS di Mobile Phone buatan Microsoft. 

Selama 3 tahun aku menggunakan Lumia 535, banyak kesan yang aku dapatkan. Kadang ingin beranjak atau beralih ke android, tapi kelihatannya android kalau semakin lama OS semakin berat, dan membuat performa dari perangkat keras (hardware) semakin lemah. Bukan cerita orang, tapi aku pernah menggunakan andorid, dan ternyata mengalami layu hardwarenya. Kalau terlalu lama dimainkan dan digunakan, artinya tidak tahan lama perangkat kerasnya. Kelemahan ini tidak aku temukan di Lumia 535, perangkat yang kuat dan performa yang tetap unggul menjadi nilai tambah. Meskipun telah 3 tahun aku menggunakan Lumia 535, tapi ketika aku menjalankan semua program yang ada, baik bawaan dan program yang telah di tambah melalui aplikasi microsoft store tidak mempengaruhi performa. Hal ini yang menjadi catatan penting bagiku. Meskipun kadang aku merasa iri dengan andorid, utamanya penambahan aplikasi baru yang membuat penggunanya dimanjakan. Tapi semua terbayar, kalau dibandingkan dengan peforma yang ciamik. Dan, karena memang android lebih pada sistem aplikasi lepas, milik google sehingga pembuat aplikasinya banyak, dan gratis pula.

Kesanku yang terakhir tentang Lumia 535 adalah ponsel ini layak dimiliki buat kalian yang tidak terlalu  mementingkan aplikasi kekinian, kalau sekedar youtube, facebook, whatsApp, line, dan media sosial umum lainnya. Microsoft Lumia 535 menjadi pendamping setia Anda, selain mudah digunakan. Menurut pendapatku, hardware-nya kuat, dan Operasi Sistem di dalamnya yang lumayan familiar dan tak rumit digunakan, penting tidak mengalami Ngelag; Atau lambat di makan usia, dan di makan aplikasi yang banyak. Kemudian, semua tidak bisa dipaksakan, balik lagi ponsel ataupun gadget yang akan Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan hidup Anda. Dan paling penting sesuai dengan kantong yang Anda miliki. Sekian ceritaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar