Rabu, 01 Oktober 2014

Saling Menghormati bersama siswa SMP Negeri 15 Malang

Guru - Menjadi tauladan dan contoh baik seharusnya memiliki kepribadian yang baik pula. Saling menghormati, menghargai perbedaan, ketebukaan dalam pengetahuan, jujur dan kebenaran musti harus dilakukan setiap insan pendidik sebagai modal utama.

Tidak terbayangkan jika pendidik khususnya guru tidak memiliki perwujudan dari semua yang sudah dijelaskan diatas. Saya bersama mahasiswa PPL dari Universitas Negeri Malang sebanyak 15 mahasiswa yang mengabdi dan membantu secara sukarela di SMP Negeri 15 Malang. Seharusnya ditulis pada hari selasa, 30 September 2014 bersamaan dengan berkabungnya negeri tercinta atas meninggalnya para Pahlawan Revolusi. 

Rasa terharu sempat terasa dalam batin saya, karena serasa sangat belum pantas sebagai tangan yang masih banyak melakukan tindakan dosa ini dicium oleh siswa-siswa saya yang ada di SMP Negeri 15 Malang. Minder dan terus merasa belum pantas untuk menjadi tauladan, sebab sepengetahuan kolot saya, jika sebagai resi atau guru dia yang sepantasnya mampu ditiru prilaku dan perbuatannya, serta ilmu pengetahuan yang benar lurus diterima oleh sang muridnya.

Merenung dan memaknai lebih hemat lagi, perwujudan dari berjabat tangan antar saya dengan siswa sekedar rasa penghormatan dan penghargaan mereka atas keikhlasan dan kerelaan memberikan dan berbagai pengalaman serta memberikan ilmu sedikit. Fokusnya lebih pada teman bermain mereka, karena seluk beluk dan keluh kesah mereka sangat nampak saat berada di dalam kelas. Kepribadian yang unik pun beragam diantar individu hidup ini.

Semoga Berkah dan Kebajikan selalu memberkati kalian semua anak didikku. Tak sebanyak guru kalian yang bisa kami berikan, tapi pengorbanan atas keikhlasan semoga kalian ketahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar