Minggu, 21 September 2014

Petani; Buruh Remaja Terampas Hak Pendidikannya

foto: Buruh tani muda desa curahsawo
Petani - Indonesia yang dikenal dengan tanah yang subur dengan nyanyian dari koes plus tanah surga, dalam liriknya "Tongkat kayu dan batu jadi Tanaman". Sektor petanian di kawasan Nusantara apabila kita manfaatkan secara baik maka akan menghasilkan kualitas dan mutu produk dari tanah kita. Akan tetapi masih banyak Sumber Daya Manusia yang terjajah dan masih kurang di hargainya tenaganya.

Buruh tani yang ada di desa saya masih reltif usia muda, dan mayoritas dari mereka berpendidikan menengah dan dasar. Keindahan yang harus dibayar mahal oleh negara ini, atas dasar hukum alam atau apalah mereka di perbudak oleh kemauannya sendiri atau kemanuan orang lain. Menikmati masa remaja yang seharusnya mengemban pendidikan untuk menjadikan generasi penerus bangsa yang lebih bermutu dan berkualitas hingga mampu berdaya saing dengan warga dunia.

Sebenarnya sama, kualitas dari manusia hanya fasilitas dan cara hidup kehidupan mereka yang membuat perbudakan mental pada saat ini terus dan menerus mengalir dalam nostalgia dan keindahan lanunan pemikiran hemat dan sesederahan mereka. Ngeri dan sadis melihat usia yang jauh di bawa saya dipkerjakan dan diperburuh demi mendapatkan kehidupan. Anak seusia itu, harus bergelut dan bertanding dengan kerasnya dunia.

Seolah tak mendengar atau tak melihat, kepedulian terhadap mereka hanyalah isapan mata sebelah kiri belaka. Tak menggubris dan bahkan dan dihiraukan. Bagi saya, pejuang muda ini harusnya diperjuangkan. Pendidikan untuk mutu dan kualitas dirinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar